Jumat 13 May 2016 15:09 WIB

Anggota Polri di Poso Diganti Bertahap

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melambaikan tangan saat berada di dalam kendaraan seusai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR dan DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melambaikan tangan saat berada di dalam kendaraan seusai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR dan DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan sejumlah anggota Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala untuk mencari kelompok teroris Santoso di Poso akan diganti secara bertahap, menyusul perpanjangan masa operasi tersebut.

"Anggota yang sudah cukup lama bertugas di sana (Poso, Sulteng) secara bertahap akan dilakukan pergantian," kata Badrodin, Jumat (13/5).

Hal itu menurut Kapolri penting dilakukan terkait ketahanan fisik dan psikis anggota Polri yang telah lama bertugas dalam operasi gabungan tersebut. Kendati demikian, pihaknya memastikan tidak ada penambahan jumlah personel Polri dalam Operasi Tinombala.

"Kita harus perhatikan tingkat kejenuhan dan ketahanan anggota," katanya.

(Baca juga: Polri Keluarkan Rp 25 Miliar untuk Perpanjangan Operasi Tinombala)

Sebelumnya Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar memastikan masa Operasi Tinombala terkait upaya penangkapan gembong teroris Santoso akan diperpanjang 60 hari. Perpanjangan masa operasi tersebut, kata dia, bertujuan untuk menuntaskan penegakan hukum terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.

"Rencana diperpanjang 60 hari, kami bertekad terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Santoso. Kepolisian dan TNI bertekad menuntaskan penegakan hukum terhadap kelompok ini, kami tidak ingin kelompok ini menjadi besar dan mengancam kehidupan masyarakat," ujarnya.

Polri sudah melakukan Operasi Camar Maleo I hingga IV guna melakukan pengejaran Santoso dan kelompoknya, tapi Santoso belum juga tertangkap. Kemudian setelah masa Operasi Camar Maleo berakhir, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala yang dimulai pada 10 Januari 2016.

Operasi Tinombala yang mulanya direncanakan dilakukan selama 60 hari, selanjutnya diperpanjang dua bulan setelah berakhir pada 10 Maret 2016. Operasi Tinombala jilid dua pun berlangsung sejak 10 Maret - 8 Mei 2016. Sementara Operasi Tinombala jilid tiga dimulai pada 8 Mei 2016 hingga dua bulan ke depan. Perpanjangan masa operasi tersebut untuk memaksimalkan upaya perburuan Santoso dan kelompoknya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement