Jumat 13 May 2016 15:04 WIB

Pemkot Yogyakarta akan Kerja Sama dengan Swedia Cegah DBD

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Angga Indrawan
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit
Foto: Edy Yusuf/Republika
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tingginya kasus Demam Berdarah (DB) di Kota Yogyakarta membuat “pusing” wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Sehingga Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan kerja sama dengan Swedia untuk mencegah merebaknya kasus DB di Kota Yogyakarta.

Hal itu dikemukakan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Yogyakarta yang juga istri wali kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun di sela-sela acara Train The Triners Gerakan Bersama Melawan Demam Berdarah di Gedung PKK Kota Yogyakarta, Jum’at (13/5).

Menurut Ana Haryadi (panggilan akrab Tri Kirana Muslidatun), nantinya dalam kerja sama Pemkot Yogyakarta dengan Swedia untuk mencegah DB akan memanfaatkan kerja sama dengan TP PKK Kota Yogyakarta.

Lebih lanjut dia mengatakan dalam kerjas ama dengan Swedia ini, mulai dari edukasi masyarakat sampai preventif dan kuratif yang sifatnya pemberdayaan, dengan binaan dan bimbingan dari Swedia.

Kerja sama ini dilakukan dengan Swedia, karena merupakan negara yang penanganan kesehatannya terbaik di dunia. Di samping itu Swedia mempunyai dana kesehatan yang peduli untuk negara lain. TP PKK Kota Yogyakarta nantinya sebagai pelaku pemberdayaan atau sebagai kader, kata dia.

Dari tim  Swedia sendiri, lanjut Ana Haryadi, sudah turun ke kecamatan untuk mempelajari kelompok mana yang bisa menjalankan program pemberdayaan masyarakat untuk penanganan DB dan mereka memutuskan memilih PKK. "Karena PKK sampai dasawisma," kata Ana Haryadi pada Republika, Jumat (13/5).

Mengenai pola penanganan dan pencegahan DB seperti apa, nanti akan diformulasikan hasil dari survey yang telah dilakukan oleh Tim dari Swedia . Mereka sudah dua kali tinggal di Yogyakarta untuk mempelajari pola kemasyarakat, pola hunian dan lingkungannya.

"Polanya bagaimana, apakah  nanti akan sama dengan dasawisma, atau apakah bentuknya nempel ke Posyandu, apakah ada penanganan perawatan DB yang di rumah dan lain-lain belum diputuskan," tuturnya.

Menurut Ana Haryadi, rencana kerjasama ini sebenarnya sudah mulai dibicarakan sejak tahun lalu . "Besok Juni  2016  Bapak (red. Wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti) akan ke Swedia untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut," kata Ana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement