REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kebakaran Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/5) sekitar pukul 00.00 WIB merupakan peristiwa yang keempat kali sejak 1962.
"Pasar Pelita dari dahulu merupakan pusat ekonomi khususnya perdagangan warga di Sukabumi, dan sejak 1962 hingga 2016 ini sudah terjadi empat kali kebakaran," kata wartawan senior yang juga sesepuh Kota Sukabumi, Ajat Jatmika di Sukabumi, Jumat.
Menurut dia pertama kali pasar ini kebakaran saat pecah kasus SARA sekitar 1962. Kemudian pada medio 1970-an pasar ini kembali kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik di satu toko sehingga apinya menjalar ke kios lain.
Pada 24 September 2015 pasar terbesar di Kota Sukabumi juga kebakaran yang mengakibatkan ratusan lapak PKL dan kios hangus yang kerugiannya mencapai miliaran rupiah. Belum genap satu tahun, tepatnya pada Jumat puluhan lapak PKL dan kios Pasar Pelita kembali mengalami peristiwa serupa.
"Sejak dahulu Pasar Pelita merupakan pusat ekonomi masyarakat Sukabumi, bahkan segala kebutuhan pokok masyarakat tersedia di pasar ini," ucap Ajat.
Kepala Bagian Operasi Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan penyelidikan kebakaran pada Jumat pagi. Tim Puslabfor Polres Sukabumi Kota masih melakukan penyelidikan, mencari barang bukti dan meminta keterangan dari sejumlah warga pasar.
"Pada kejadian ini dipastikan tidak ada korban jiwa dan kondisi keamanan pascamusibah ini tetap kondusif, namun warga sudah bisa melewati akses utama ke lokasi kebakara tetapi tetap dilarang untuk mendekat," katanya.