Kamis 12 May 2016 20:40 WIB

Pengamat: Indonesia Harus Bentuk Pasukan Khusus Pembebasan Sandera

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: M Akbar
Sandera (ilustrasi)
Sandera (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat Warga Negara Indonesia (WNI) akhirnya berhasil dibebaskan dari kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Pembebasan tersebut melengkapi 10 sandera yang sudah dibebaskan terlebih dahulu.

Pengamat terorisme, Zaki Mubarak, menyarankan supaya kasus penyanderaan tidak terulang maka Indonesia harus membentuk pasukan khusus. "Indonesia harus bentuk pasukan khusus (tim special force) pembebasan sandera," kata Zaki saat dihubungi, Kamis (12/5).

Nantinya, kata dia, tim special force yang handal tersebut dapat ditempatkan di garis depan untuk membebaskan sandera. "Tidak seperti saat ini yang sepertinya pemerintah kewalahan sehingga memunculkan dugaan terjadinya barter sandera dengan uang seperti dituntut pembajak," ujar Zaki.

Selain itu, Indonesia harus melakukan kerjasama keamanan regional yang melibatkan negara-negara ASEAN. Sebab, kata dia, penyanderaan itu sudah menjadi ancaman bagi sejumlah negara di Asia Tenggara.

"Tidak hanya Filipina, tapi juga Indonesia dan Malaysia," katanya.

Zaki menambahkan, untuk menghindari penyanderaan berulang, pemerintah juga perlu memiliki peta tentang rute atau lokasi rawan pembajakan. Peta tersebut, nantinya untuk menghindari pembajakan di wilayah laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement