REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menegaskan perlindungan anak-anak dan perempuan tidak sepenuhnya menjadi beban pemerintah. Justru seharusnya, perlindungan pertama dilakukan oleh lingkungan terdekat seperti keluarga dan masyarakat.
Menurut Megawati, orang tua harus mengajari anak-anak terutama perempuan bukan sebagai sosok yang lemah. Perempuan harus berpikir terbuka dan tidak lembek. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi anak-anak perempuan adalah dengan mengajari mereka beladiri.
“Ajari anak-anak perempuan soal bela diri, seperti silat, judo atau apalah, saya tidak ingin melihat perempuan lembek,” tegas dia saat memberi pidato budaya dalam deklarasi Indonesia Melawan Kekerasan Seksual di Jakarta, Kamis (12/5).
Ketua Umum PDIP ini mengatakan, perempuan Indonesia harus memiliki pikiran terbuka untuk menyerap ilmu pengetahuan. Perempuan boleh bersekolah maupun keluar rumah untuk bekerja. Namun, harus diingat, perempuan memiliki kewajiban utama yaitu mendidik anak dan mengurus rumah tangga.
Megawati mengaku, meskipun menjadi Ketua Umum partai terbesar di Indonesia maupun pernah menjadi Presiden, dirinya mengaku masih sempat untuk mengerjakan urusan rumah tangga seperti memasak maupun mencuci. Bahkan, putri Presiden RI Pertama Soekarno ini mengaku masih sempat mendongengkan cerita pada anak sebelum tidur.
“Ibu rumah tangga itu kewajiban, tapi jangan lupa tetap mencari pengetahuan,” tegas dia. Kejahatan seksual yang belakangan mencuat di pemberitaan menurutnya membuat keluarga harus lebih hati-hati dalam melindungi anak-anak perempuan mereka.