Kamis 12 May 2016 17:30 WIB

Wali Kota Bekasi Minta Pemerkosa Siswi SD Segera Ditangkap

Rep: C38/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri)
Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyesalkan peristiwa pemerkosaan siswi kelas VI SD di Jatiasih, Kota Bekasi. Ia meminta aparat segera menangkap pelaku pemerkosaan untuk mewujudkan rasa aman bagi orang tua dan anak.

Wali Kota mengaku turut prihatin dan menyesalkan adanya kejadian tersebut. Pemkot Bekasi meminta aparat segera tanggap dan bisa menyelesaikan kasus ini secepatnya.

"Kita berharap kepada aparat untuk segera menyelesaikan dan menangkap pelaku yang telah melakukan perbuatan tersebut," katanya Kamis (10/5).

Rahmat mengatakan, sejumlah instansi terkait telah diturunkan untuk membantu memberikan pendampingan terhadap korban. Apalagi, lanjut Rahmat, korban masih di bawah umur (12 tahun) sehingga membutuhkan proses pemulihan yang panjang.

Ia menyatakan, KPAI dan Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) turut melakukan pembinaan psikologis dan terapi untuk membangkitkan semangat yang bersangkutan.

Menurutnya, Pemkot Bekasi tidak akan tinggal diam untuk mewujudkan rasa aman kepada warga. Kasus perkosaan dapat menimpa siapapun juga. Karena itu, peran ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, KPAI, dan aparat, tapi juga seluruh warga masyarakat.

Kasus amoral ini sangat disayangkan mengingat predikat Kota Bekasi sebagai kota layak anak. Rahmat menyatakan, Pemkot Bekasi tahun lalu telah membentuk tim pemantau anak sampai tingkat RT/RW.

"Sekarang tinggal memerankan secara maksimal apa yang sudah dibentuk. Kemudian sinergitas dengan instansi terkait," kata Rahmat.

Ia juga berharap keberadaan NGO yang konsen pada isu anak dapat ikut berperan mencegah terulangnya peristiwa serupa.

Seperti diketahui, seorang siswi kelas VI SD di Kel Jatisari berinisial PSA mengalami pemerkosaan di sebuah kebun kosong seusai pulang sekolah, Senin (9/5) kemarin.

Pada saat kejadian, pelaku berpura-pura minta tolong diantar ke suatu tempat. Karena kasihan, korban yang tinggal beberapa ratus meter dari rumah pun berusaha membantu pelaku. Nahas, sesampainya di kebun kosong, pelaku justru memperkosa korban sambil mengancam dengan pisau cutter dan golok.

Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti, menyatakan pihaknya masih berusaha mengenali identitas pelaku pemerkosaan. Korban mengaku tidak mengenal pelaku, namun dapat menyebutkan sejumlah ciri-ciri fisik.

"Sedang akan dilakukan pemeriksaan saksi. Hasil visum sampai sekarang belum keluar," kata Puji. Kasus tersebut masih dalam penanganan Unit PPA Polresta Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement