REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, sejarah memang harus ditulis dengan terang dan adil tidak disesuaikan dengan selera siapa yang sedang berkuasa. Hal ini penting agar apakah ada kesalahan atau tidak di masa lalu.
"Generasi berikutnya bisa menjadikan itu sebagai ibroh (pelajaran). Termasuk berkaitan dengan PKI ini," katanya, Rabu, (11/5).
Ideologi-ideologi antikemapanan, terang Dahnil, akan selalu laku di tengah anak muda yang literasi sejarahnya rendah. Di sisi lain anak-anak muda yang literasi sejarahnya baik dihadapkan pada fakta sejarah yang tidak obyektif yang tergantung selera dan keberpihakan penguasa.
Maka penting memberikan konsumsi fakta sejarah yang benar dan obyektif. Ideologi-ideologi perlawanan nan antikemapanan itu seolah menjadi alternatif maka penting memberikan pemahaman yang benar kepada anak muda-muda sekarang.
"Jadi jangan juga represif. Bisa jadi anak-anak yang memakai kaus PKI itu hanya untuk gagah-gagahan saja mereka tak paham makna sesungguhnya karena literasi sejarah yang rendah," terang Dahnil.