Rabu 11 May 2016 15:44 WIB

Pembalap dari 21 Negara Ikuti Ajang ITDBI di Banyuwangi

Ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016.
Foto: Pemkab Banyuwangi
Ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2016 resmi dimulai, Rabu (11/5). Ajang ini bakal berakhir pada Sabtu mendatang (14/5) yang menempuh empat etape sejauh 567 kilometer. Ajang balap sepeda yang telah masuk kalender resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini bakal diakhiri dengan tanjakan ekstrem di kaki Gunung Ijen yang terkenal dengan keindahan api birunya (blue fire).

Race Director ITDBI 2016 Jamaludin Mahmood mengatakan, ITDBI yang telah memasuki tahun kelima ini bakal lebih kompetitif. Sebab, semakin banyak pembalap profesional luar negeri yang turun bersaing.

"Banyak yang penasaran dengan rute ke kaki Gunung Ijen yang dikenal sebagai salah satu rute terekstrem di Asia. Sejumlah raja tanjakan atau king of mountain balap sepeda dari berbagai negara ikut dalam ajang ini, seperti Wang Meiyin (Cina), Peter Pouly (Prancis), dan banyak lagi,” ujar Jamaludin yang merupakan perwakilan dari UCI.

ITDBI dikenal sebagai salah satu rute balap sepeda dengan tanjakan terekstrem di Asia. Tanjakan menuju kaki Gunung Ijen berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan 45 derajat, di atas tanjakan di Malaysia yang hanya berkisar 1.500 mdpl. ITDBI telah mendapatkan peringkat excellent dari UCI yang menjadikan ITDBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia serta masuk tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia. Sebanyak 100 pembalap dari 21 negara ikut serta dalam ITDBI.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ITDBI yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2012 itu menjadi salah satu perwujudan konsep pariwisata berbalut olahraga (sport tourism) yang kini getol digiatkan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.

Sport tourism cukup efektif meningkatkan kunjungan wisatawan dan awareness calon wisatawan terhadap potensi destinasi alam dan budaya Banyuwangi," kata dia.

Menurut dia, ajang olahraga digelar atau melintasi destinasi alam dan budaya, sehingga menarik perhatian wisatawan. Banyuwangi menggelar sejumlah ajang sport tourism secara rutin dalam beberapa tahun terakhir. Selain ITDBI, tahun ini ada BMX International, Festival Arung Jeram, Underwater Festival (21-22 Mei), Kite and Wind Surfing Competition, dan International Run.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement