Rabu 11 May 2016 13:57 WIB

Gajah di Ujung Maut dan tak Ada Dokter Hewan

Rep: c26/ Red: Joko Sadewo
Gajah di Kebun Binatang Bandung -ilustrasi- (Republika/Septianjar Muharam)
Gajah di Kebun Binatang Bandung -ilustrasi- (Republika/Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seekor gajah Sumatra yang dimiliki Kebun Binatang Bandung tergolek tak berdaya di salah satu sudut taman margasatwa yang terletak di Taman Sari itu. Di bagian belakang kandang di bawah tenda terpal berwarna biru setinggi dua meter yang terlihat tak layak, gajah bernama Yani terlihat  menyedihkan.

Gajah Yani berumur 37 tahun diketahui sakit hingga kaki gagahnya lunglai tidak bisa menahan beban tubuhnya. Badan besarnya tak lagi nampak. Gajah Yani terlihat kurus dengan mata basah yang berkerak serta nafasnya terdengar sesak.

Gajah Yani diketahui sudah sakit selama satu minggu. Kondisinya pun semakin memburuk hingga tak berdaya bahkan tak lagi bisa berdiri.

Bukan hanya gajah, tampak kandang-kandang tempat hewan terlihat kumuh. Besi yang digunakan sudah karatan dan usang. Bahkan ada beberapa kandang yang kotor tak terawat tetap berdiri tanpa hewan di dalamnya.

Humas Kebun Binatang Bandung, Sudaryo mengakui gajah yang didatangkan dari Lampung itu semakin memburuk kesehatannya. Hal mengejutkan justru ternyata diakui Sudaryo, Kebun Binatang Bandung sudah selama satu tahun tidak memiliki dokter hewan untuk mengobati satwa yang sakit.

"Memang kami akui bahwa kurang lebih hampir satu tahun dokter tetap ini mengundurkan diri," kata Sudaryo di Kebun Binatang Bandung, Rabu (10/5).

Sudah selama satu tahun dokter kosong, Sudaryo berdalih kesulitan mencari dokter pengganti. Pasalnya dokter yang menangani gajah tidak bisa sembarangan.

Meski demikian, pihaknya mengatakan terus berupaya menolong gajah yang sakit. Ia mengatakan pengelola terus berkomunikasi dengan ahli gajah langsung dari Lampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement