Rabu 11 May 2016 07:01 WIB

Pemimpin Berkelas

Red: M Akbar
Pemimpin yang adil dan menepati janji/ilustrasi
Foto: static.hbr.org
Pemimpin yang adil dan menepati janji/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rudi Agung (Pemerhati Persoalan Sosial)

''Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabbnya dan mendirikan shalat, dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.'' (QS. asy-Sura: 38).

Saat kekhalifahan telah berpindah tangan dari anak Abdul Malik kepada Umar bin Abdul Aziz. Umar berkata: Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Beliau naik mimbar, bertatap muka pertama dengan rakyat, lalu mengatakan:''Duhai rakyat, sesungguhnya aku diuji dengan perkara kepemimpinan ini, tanpa dimintai pendapat, tak pernah ditanya, tak ada musyawarah dengan kaum Muslimin. Aku telah membatalkan baiat untukku, sekarang pilihlah seseorang untuk memimpin kalian.''

Serentak, rakyat menjawab,''Wahai Amirul Mukminin, kami telah memilihmu, kami menerimamu, silahkan pimpin kami dengan kebaikan dan keberkahan.'' Mendengar itu, Umar merasa tidak bisa lagi menghindar dari tanggung jawab kepemimpinan. Beliau terpaksa bersedia mengambil tanggung jawab menjadi khalifah.

Umar menyampaikan kebijakannya di podium:''Ketahuilah! Apa yang Allah halalkan adalah halal sampai hari kiamat. Aku bukanlah seorang hakim, aku hanyalah pelaksana. Tidak ada hak bagi siapapun untuk ditaati dalam kemaksiatan. Aku bukan orang yang terbaik di antara kalian, aku hanyalah laki-laki bagian dari kalian, hanya saja Allah Ta’ala memberiku beban yang lebih berat dibanding kalian.''

Umar menambahkan, kaum Muslimin,''Siapa yang mendekat kepadaku, hendaknya dia mendekat dengan lima perkara, jika tidak, maka janganlah mendekat. Pertama, mengadukan hajat orang yang tak kuasa, mengadukannya. Membantuku dalam kebaikan sesuai kemampuannya. Menunjukkan jalan kebaikan padaku sebagaimana aku dituntut meniti jalan itu. Tidak melakukan ghibah terhadap rakyat. Kelima, tidak menyangkalku dalam urusan yang bukan urusannya.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement