REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI mengembangkan potensi bermusik para pelaku seni di Kota Ambon, Provinsi Maluku.
"Selaku badan yang baru dibentuk pemerintah pada maret 2016, kami berupaya melakukan sosialisasi dan membuka peluang bagi setiap daerah yang memiliki potensi dan kreatifitas yang bernilai ekonomi," kata Direktur Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Bekraf RI, Robinson Sinaga di Ambon, Selasa.
Menurut dia, tahap awal setelah terbentuk, pihaknya melakukan sosialisasi dalam bentuk Forum Group Diskusi (FGD) kepada pelaku seni di kota Ambon.
"Ambon dipilih karena Ambon merupakan kota musik serta memiliki bakat alam yang kedepan dapat diangkat menjadi suatu potensi bernilai ekonomis," katanya.
Robinson menyatakan, pihaknya melihat ada potensi besar di Ambon yakni bakat alam yang dimilki para pelaku seni dan mencoba untuk membantu berbagai kebutuhan,
"FGD yang dilakukan saat ini kita berharap pemerintah daerah serta para pelaku seni dapat menyampaikan berbagai hal-hal, yang dapat kami bantu untuk meningkatkan kemampuan yang bernilai ekonomis," ujarnya.
Ia mengakui, pihaknya akan mendukung penuh berbagai upaya yang dilakukan terkait dengan ekonomi kreatif.
Sepanjang terkait dengan ekonomi kreatif, kata Robinson pihaknya sangat mendukung. Sampaikan apa yang menjadi kebutuhan agar dapat dibantu guna pengembangan potensi musik di Ambon.
"Kita minta diinfokan jika di Ambon ada komunitas, apa yang dibutuhkan kedepan sehingga kita dapat mengatur dan rencanakan sesuai kebutuhan," tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Ambon, Henry Sopacua menyatakan, kegiatan yang dilakukan saat ini penting guna peningkatan kesejahteraan pekerja seni.
"Saat ini di Ambon orang belum memperhatikan manfaat ekonomi, kita hanya melihat hasil karya dan membanggakan hasil karya kita, tetapi sesungguhnya di era modern kita harus mempertimbangkan sisi ekonomi," ujarnya.