Selasa 10 May 2016 21:27 WIB

'Antusiasme Kader Perebutkan Posisi Ketum Golkar Sangat Tinggi'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Partai Golkar (ilustrasi)
Foto: Republika
Partai Golkar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar akan melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pada 15 Mei mendatang di Nusa Dua, Bali. Agenda ini menjadi agenda penting bagi keberlanjutan estafet kepemimpinan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

Beberapa kader mencalonkan dirinya dalam bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golkar seperti Setya Novanto, Azis Syamsudin, Ade Komarudin, Indra Bambang Utoyo, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Syahrul Yasin limpo dan Mahyudin.

Melihat dinamika organisasi yang berkembang serta banyaknya calon, ini menggambarkan antusiasme kader untuk memperebutkan jabatan orang nomor 1 di Golkar sangat tinggi.

Ormas bentukan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Dewan Pimpinan Pusat (Depipus) Baladhika Karya, memandang tantangan yang dihadapi Golkar ke depan sangat besar. Baik menyangkut pelaksanaan pemilu secara serentak pada 2019, baik Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Sehingga dibutuhkan energi dan pikiran yang cukup besar untuk membawa Partai Golkar dalam memenangkan semua kontestasi politik pada Pemilu serentak tahun 2019," ujar Ketua Umum Baladhika Karya, Hendryk L Karosekali.

Golkar bukan hanya membutuhkan energi dan pikiran semata, namun juga harus disertai berbagai program konsolidasi baik secara vertikal dan horisontal, kaderisasi yang intensif, serta koordinasi di tingkat jajaran pengurus yang berjalan efektif. Untuk itu, kata Hendryk, Golkar membutuhkan sosok ketua umum yang memiliki kapasitas dan kapabilitas organisasi yang sudah teruji dan terbukti.

"Khususnya dalam memberikan kontribusi terhadap kerja-kerja kepartaian di tubuh Partai Golkar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement