Selasa 10 May 2016 18:19 WIB

Generasi Muda Diminta tak Ragu Bertani

Petani melakukan perawatan tanaman di perkebunan rakyat, Sembalun, Lombok.
Foto: Republika/ Wihdan
Petani melakukan perawatan tanaman di perkebunan rakyat, Sembalun, Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Generasi muda diminta tidak ragu untuk bekerja di sektor pertanian karena dianggap sudah kuno dan tidak menguntungkan, kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Jawa Tengah Urip Sihabuddin.

"Saya sedikit galau karena sangat jarang anak muda zaman sekarang yang mau terjun ke dunia pertanian, selama ini, petani dianggap sebagai profesi yang tidak menjanjikan sehingga banyak orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi petani," katanya di Semarang, Selasa (10/5).

Ia mengungkapkan bahwa mata pencaharian sebagai petani seringkali dianggap sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat, terutama generasi muda.

Ia menjelaskan, pertanian di Jawa Tengah menjadi salah satu tumpuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok di seluruh penjuru Tanah Air.

"Bahkan, Presiden Joko Widodo menarget petani-petani di Jawa Tengah mampu mencapai surplus beras sebanyak dua juta ton per tahun," ujarnya.

Oleh karena itu, Urip meminta generasi muda, khususnya lulusan sekolah pertanian menengah atas di Jawa Tengah yang sudah memiliki bekal kompetensi di sektor pertanian tidak ragu untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku sekolah.

"Lulusan sekolah pertanian menengah atas harus siap masuk ke sawah, masuk ke kebun,'ngadusi' sapi, dan apapun yang berkaitan dengan pertanian serta juga melakukan berbagai inovasi guna memajukan pertanian di Jawa Tengah, apalagi kesempatan kerja dan peluang pasar di provinsi setempat masih terbuka luas," tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendromenambahkan bahwa manajemen pertanian saat ini telah diterapkan secara modern dan para petani kini bekerja berbasis mekanisasi demi efektivitas serta efisiensi.

"Pertanian sekarang itu manajemennya beda, ada mekanisasi pertanian, jadi jangan diartikan pertanian itu kumuh, itu pekerjaan yang mulia karena menghasilkan pangan untuk umat manusia," imbuhnya. Menurut dia, petani Jawa Tengah saat ini berhasil mengekspor 18 komoditas pertanian dan perkebunan seperti kentang, bawang merah, bawang putih, cabai, selada, pepaya, dan melon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement