Selasa 10 May 2016 12:51 WIB

Presiden Jokowi Marah, Ada Apa?

Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo marah karena namanya disebut mendukung salah satu calon ketua umum Partai Golongan Karya. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (10/5). "Kemarin (9/5) saya bertemu beliau, hanya berdua. Beliau sangat marah karena hal itu sama sekali tidak benar," ujarnya setelah memberikan kuliah umum dalam peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) itu.

JK mengatakan presiden  mempersilakan siapa pun anggota kabinetnya secara pribadi mendukung salah satu calon ketua umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional yang bakal digelar di Bali mulai 15 Mei 2016. "Siapa pun punya hak untuk mendukung seseorang, asalkan tidak membawa-bawa nama presiden dan sebagainya," kata JK yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu.

Terkait adanya salah seorang menteri atau pihak lain yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung pencalonan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dia secara tegas menyatakan tidak mungkin. "Apalagi mendukung seseorang yang dulu pernah mencederai presiden dan wakil presiden dengan mengatasnamakan presiden dan wakil presiden," ujar Wapres menambahkan.

Setya Novanto saat masih menjabat Ketua DPR pernah mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden tekait permintaan saham PT Freeport Indonesia. Selain itu, JK menambahkan Presiden Jokowi bukan anggota Partai Golkar. Apalagi sekarang menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

"Oleh sebab itu, Presiden sangat marah dan beliau minta agar hal ini disiarkan. Presiden tidak berpihak kepada siapa pun. Pemerintah bersikap netral," kata JK.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement