Senin 09 May 2016 23:07 WIB

Harga Kebutuhan Pokok Naik di Pariaman

Kebutuhan Pokok
Foto: Republika/Prayogi
Kebutuhan Pokok

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Sejumlah harga kebutuhan pokok di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan, Senin (9/5).

Busra (21) salah seorang pedagang di Pasar Pariaman, menyebutkan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan sudah mulai dirasakan seperti harga cabai merah yang mengalami kenaikan cukup signifikan.

"Empat hari sebelumnya harga cabai merah satu kilogramnya hanya Rp 20 ribu namun saat ini kami terpaksa menjual dengan harga Rp 28 ribu," ujar dia.

Ia menambahkan selain cabai merah, cabai rawit juga mengalami kenaikan sebesar Rp 4 ribu. Sebelumnya cabai rawit dijual Rp 18 ribu perkilogram.

Kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan seperti sayur buncis, wortel, minyak curah dan gula pasir.

Untuk minyak curah sendiri para pedagang setempat menjual dengan harga Rp 11.500 dimana sebelumnya hanya dijual Rp 10 ribu.

"Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok ini sudah biasa terjadi menjelang bulan puasa dan hari Raya Idul Fitri, jadi para pembeli sudah paham saja," lanjutnya.

Meskipun demikian, ia berharap pemerintah setempat dapat secepatnya mengontrol dan mengendalikan harga agar tidak terjadi lonjakan yang terlalu besar sehingga berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat.

Terkait kenaikan harga tersebut, Busra menyebutkan keterbatasan pasokan bahan baku dan cuaca menjadi penyebab utama lonjakan harga di pasaran.

"Kami terpaksa menaikan harga karena stok kebutuhan pokok seperti cabai dan sayuran cukup sulit didapatkan dari Pariaman dan daerah lainya," katanya.

Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan para pedagang harus memesan dan membeli dari daerah luar seperi Pulau Jawa, Bengkulu, Kota Medan dan Kota Padang Panjang.

Tini (50) salah seorang pembeli menyebutkan kenaikan harga kebutuhan pokok sudah merupakan hal yang biasa menjelang bulan puasa.

"Memang sudah hal yang biasa namun jika terus mengalami kenaikan juga masalah bagi masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, Gusniyetti Zaunit, menjelaskan pantauan harga terus dilakukan setiap minggunya di beberapa pasar di kota itu.

Hal tersebut ditujukan agar tidak ada oknum pedagang yang menjual harga kebutuhan pokok di luar batas kewajaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement