Senin 09 May 2016 13:27 WIB

SMP Negeri di Kabupaten Semarang Masih Sulit Gelar UNBK

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Angga Indrawan
Siswa-siswi MTSN 3 Jakarta, mengerjakan soal ujian mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (9/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi MTSN 3 Jakarta, mengerjakan soal ujian mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sekolah 'pelat merah' di Kabupaten Semarang masih sulit untuk bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP sederajat. Kesiapan sarana dan prasarana menjadi kendala utama bagi sekolah negeri untuk dapat melaksanakan ujian nasional yang memanfaatkan teknologi informasi ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih mengakui, pada UN jenjang SMP sederajat, kali ini baru SMPN Lentera, Ambarawa yang mampu menggelar UNBK. Sekolah swasta ini mampu menggelar UNBK karena jumlah siswa peserta UN tidak terlalu banyak. Sehingga hanya cukup menyiapkan 30 unit komputer saja untuk dapat melaksanakan UNBK.

"Ada ketentuan, sekolah penyelenggara UNBK harus mampu menyiapkan komputer minimal sepertiga dari jumlah siswa peserta ujian," ujarnya, saat memantau pelaksanaan UN di SMPN 2 Ambarawa, Senin (9/5).

Kondisi ini berbeda dengan sekolah negeri yang ada di Kabupaten Semarang. Iapun mencontohkan di SMPN 2 Ambarawa. Di sekolah ini ada 240 siswa peserta UN. Jika harus menggelar UNBK, maka harus menyediakan setidaknya seratus unit komputer, termasuk komputer cadangan bagi siswa agar bisa menyelenggarakan UNBK.

Ini belum termasuk infrastruktur pendukung, seperti jaringan internet dengan bandwidth besar, daya listrik yang memadai bahkan harus menyiapkan genset. Sementara untuk pengadaan perangkat komputer yang jumlahnya ratusan juga butuh biaya yang tidak murah. 

"Apalagi, sekolah negeri tidak bisa memungut biaya atau membebankan biaya sarana ini kepada siswa," tegasnya.

Dewi menambahkan, pada pelaksanaan UN tingkat SMP sederajat tahun 2016 di Kabupaten Semarang diikuti 13.565 siswa peserta. Terdiri dari 10.951 siswa SMP, 2.618 siswa MTs dan enam siswa SMP Luar Biasa.

Sedangkan sebanyak 766 peserta  mengikuti ujian Paket B. Pada pelaksanaan UN hari pertama tidak ditemui kendala di lapangan dan semua persiapan dan pelaksanaan lancar. 

Sementara itu salah seorang teknisi UNBK di SMP Lentera Ambarawa, Yoshua Yerry menjelaskan pihaknya menyediakan 30 unit komputer untuk melaksanakan UNBK. Masing- masing terdiri atas dua unit jj komputer server dan 28 komputer untuk digunakan sebagai fasilitas untuk mengerjakan soal oleh para siswa di sekolahnya.

Pada sesi pertama UNBK diikuti oleh 24 siswa dan sesi kedua diikuti oleh 23 siswa. Sedangkan komputer cadangan ada empat. "Kami juga menyiapkan genset kapasitas 75 ribu KVA sebagai antisipasi jika terjadi gangguan daya listrik,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement