Senin 09 May 2016 12:28 WIB

Pilgub Jabar Diprediksi Diserbu Artis

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Desy Ratnasari
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Desy Ratnasari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 nanti, diprediksi akan kembali diikuti oleh kalangan artis. Nama-nama selain Deddy Mizwar (Wakil Gubernur Jabar saat ini) yang diprediksi akan maju di antaranya Dede Yusuf dan Rieke Diah Pitaloka.

Nama-nama artis terkenal tersebut merupakan kontestan pada Pilgub Jabar 2013 lalu. Tidak hanya itu, baru-baru ini, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengisyaratkan partainya akan mengusung Desi Ratnasari dan Primus Yustisio untuk maju dalam Pilgub Jabar.

Menurut Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf, majunya para artis tersebut seharusnya jangan hanya bermodalkan popularitas saja. Artis, harus memiliki tiga faktor penting lainnya. Yakni kompetensi, jejaring yang luas, dan integritas.

"Sayang kalau hanya secara popularitas tanpa disertai tiga hal tadi," ujar Asep kepada wartawan, Senin (9/5).

Asep mengatakan, para artis tersebut harus memilik kompetensi yang baik. Mereka harus paham betul akan tata kelola pemerintahan. Selain itu, mereka pun harus tahu juga permasalahan apa yang ada di Jabar dan apa yang dibutuhkan Jabar dalam menjalankan pembangunan. Artis pun harus memiliki jejaring yang luas ke semua unsur di Jabar.

"Tidak hanya sesama seniman, mereka pun harus memiliki hubungan baik dengan tokoh, politisi, dan elemen lainnya di Jabar," katanya.

Selain itu, kata Asep, artis yang ingin maju di Pilgub harus memiliki integritas yang baik agar ketika terpilih mampu melaksanakan visi, misi, dan program pembangunan dengan baik. Artis, harus menunjukkan bahwa mereka punya kapasitas, bukan hanya sekedar popularitas. "Pemilih di Jabar sudah pintar, tidak akan milih kalau hanya sekedar populer," katanya.

Saat dimintai komentar tentang pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifly Hasan yang mewacanakan pengusungan Desi Ratnasari dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menurutnya hal itu terlalu dini. Sebab, keduanya belum memiliki hubungan emosional yang baik sehingga belum tentu memiliki kesamaan program.

"Agak sedikit kawin paksa," katanya.

Meski begitu, kata Asep, keduanya berpotensi meraup suara jika dipersiapkan dengan baik dan matang. "Harus terbangun dengan bagus, harus dipersiapkan dari sekarang, jangan kawin paksa," katanya.

Dari sisi popularitas, kata Asep, banyak warga Jabar yang mengenal Desi. Sedangkan Dedi Mulyadi dinilai berhasil dalam membawa perubahan bagi Kabupaten Purwakarta. "Dia (Dedi) pemimpin yang muda, cerdas, visioner," katanya.

Namun, Asep meminta Dedi tidak hanya berlandaskan budaya dalam menjalankan pemerintahan. Dedi harus merangkul kalangan lain di samping budayawan Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement