Ahad 08 May 2016 17:07 WIB

Menteri LHK Dukung Pengembangan Way Kambas

  Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mendukung pembangunan sarana dan prasarana yang memadai di kawasan taman nasional, termasuk Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

"Pada hari Jumat dan Sabtu lalu, saya melakukan kunjungan kerja ke Way Kambas, Lampung. Taman Nasional Way Kambas ini dengan 'biodiversity' (keanekaragaman hayati) serta kerapatan vegetasi alam yang tinggi dan intens," kata Siti Nurbaya dalam pernyataan yang diterima di Bandarlampung, Ahad (8/5).

Menurut Siti Nurbaya, dalam Program Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), salah satunya ditegaskan bahwa taman nasional harus menjadi bagian terintegrasi dengan program pengembangan wilayah.

"Oleh karena itu, Way Kambas harus didukung nyata dengan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai," ujarnya pula.

Menurut dia, hal paling utama yang perlu dibenahi, seperti kolam kubangan atau kolam mandi gajah jinak yang kondisinya sudah tidak sehat.

"Jika kolam ini tidak diperhatikan, bisa menyebabkan gajah sakit atau mati," katanya.

Siti Nurbaya menyebutkan pada tanggal 17 sampai dengan 19 Mei mendatang akan digelar lokakarya internasional dalam rangka "biodiversity" dan taman nasional.

Ia berharap upaya itu dapat membawa kebaikan, khususnya untuk masyarakat Lampung dan bagi ketahanan biogenetik resources Indonesia.

Saat berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada hari Jumat s.d. Sabtu, Menteri LHK itu juga mengamati Rumah Sakit Gajah Prof. Rubini Atmawidjaya, satu-satunya RS gajah di Indonesia.

Selain itu, dia juga mengunjungi Pusat Penangkaran Badak Sumatra (Suaka Rhino Sumatera/SRS) di TNWK yang dalam beberapa hari ke depan menunggu kehadiran penghuni badak baru yang diperkirakan akan lahir.

Siti Nurbaya dan rombongan juga menyempatkan melakukan penanaman pohon dan berdiskusi dengan jajaran unit pelaksana teknis (UPT) dan advisor pusat badak dari Amerika Serikat, Australia, dan lainnya, serta pimpinan Yayasan Badak Indonesia (YABI) di Way Kambas.

Dalam kesempatan kunjungan ke TNWK itu, Menteri Siti Nurbaya juga melepasliarkan empat ekor kukang di kawasan hutan TNWK, Jumat (6/5).

Empat ekor kukang yang dilepasliarkan tersebut merupakan satwa langka yang berhasil disita oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan sebelumnya.

Menteri Siti Nurbaya yang didampingi Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Kepala Balai TNWK Subakir berharap pelepasliaran kukang tersebut dapat menjamin kelestariannya sekaligus ikut mendukung keberadaan TNWK yang terus terjaga dan lestari.

Kepala Balai TNWK Subakir berharap pihaknya mendapatkan tambahan personel untuk menjaga TNWK dari ancaman perburuan liar dan perambahan hutan yang selama ini mengusik keberadaan satwa liar dan mengancam pelestarian flora dan fauna di hutan TNWK ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement