Ahad 08 May 2016 17:04 WIB

Caketum Golkar: Gak Boleh Uang Jadi Segalanya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo saat berbicara kepada media di Jakarta, Ahad (8/5). (Republika/Tahta Aidilla )
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo saat berbicara kepada media di Jakarta, Ahad (8/5). (Republika/Tahta Aidilla )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon ketua umum Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo mengaku sempat membubarkan tim suksesnya sebelum dinyatakan lolos sebagai caketum. Untuk mendaftarkan diri sebagai caketum, ia sebelumnya enggan memberikan uang iuran pelaksanaan munaslub Golkar Rp 1 miliar.

"Saya sudah bubarkan tim saya, kemarin jam 16.00 di Makasar. Setelah saya turun dari pesawat saya dinyatakan lolos," kata Syahrul dalam konferensi persnya di Jakarta, Ahad (8/5).

Menurut Syahrul, baik partai politik dan negara seharusnya tidak hanya dikuasai oleh kepentingan uang. Seharusnya, partai politik lebih memuliakan integritas, ideologi, dan gotong royong. Dengan keputusan steering committe (SC) Partai Golkar yang meloloskannya, ia pun menilai positif langkah Partai Golkar yang kemudian dapat menjadi budaya politik yang baik.

"Kalau ada seorang pilot kemudian bisa menyetir pesawatnya karena bisa membayar kokpitnya, tetapi kapabilitasnya, kapasitasnya, idealisme bahwa gagasannya tidak ada di situ tidak bersertifikasi dengan baik sebagai pilot, maka berbahaya bagi penumpang. Karena itu gak boleh uang jadi segalanya," kata dia.

Lebih lanjut, ia juga enggan menyampaikan apakah nantinya akan mundur sebagai gubernur Sulawesi Selatan jika berhasil menjadi ketua umum Partai Golkar. Kendati demikian, ia menegaskan akan lebih mementingkan kepentingan rakyat.

"Kita lihat waktunya, tidak boleh berandai-andai. Biarkan saya jalan dulu dalam munas, pilihan saya untuk kepentingan rakyat dan negara," kata Syahrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement