REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Nur Hadi Amiyanto mengatakan sekolah-sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana memadai, tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Jika sudah siap dengan sarana dan prasarananya, silakan mengikuti UNBK karena tujuan utama menyelenggarakan UNBK bukan menyangkut gengsi sekolah," ujarnya di Kudus, Sabtu (7/5).
Ia menegaskan tujuan diadakannya UNBK di antaranya untuk menghemat biaya penyelenggaraan ujian nasional serta lebih praktis dan siswa lebih jujur dalam mengerjakan.
"Peluang untuk menyontek hasil kerjaan temannya, sangat kecil karena soal masing-masing siswa berbeda-beda," katanya.
Jumlah sekolah tingkat SMP dan MTs di Jateng yang mengikuti UNBK, kata dia, sebanyak 65 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 12.292 siswa. Untuk peserta dari SMP sebanyak 11.695 siswa yang berasal dari 63 SMP di 35 kabupaten/kota di Jateng, sedangkan 597 siswa dari dua MTs.
Di Jateng, kata dia, sekolah terbanyak yang mengikuti UNBK berasal dari Kota Surakarta sebanyak 20 SMP, diikuti Kota Semarang enam SMP, kemudian Kabupaten Banyumas lima SMP, dan Kabupaten Sukoharjo lima SMP.
Kabupaten/kota yang lainnya, kata dia, bervariasi antara satu hingga empat sekolah, serta ada 14 kabupaten/kota yang belum menyelenggarakan UNBK tingkat SMP.
Kasi Kurikulum Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng Nur Abadi menambahkan, jumlah sekolah tingkat MTs yang berada di bawah naungan Kementerian Agama hingga kini baru dua sekolah yang mengikuti UNBK.
Kedua sekolah tersebut, yakni MTs Negeri 1 Surakarta dan MTs Roudlotul Mubtadiin Jepara. Sementara jumlah MTs yang ada di Jateng, kata dia, mencapai 3.873 sekolah baik swasta maupun negeri.
Masih minimnya sekolah yang mengikuti UNBK, kata dia, karena jumlah siswa di MTs cukup banyak karena berkisar 300-500 siswa, sehingga untuk penyediaan sarana dan prasarananya membutuhkan biaya yang cukup besar.
Untuk itu, kata dia, MTs yang berada satu kompleks dengan Madrasah Aliyah diminta memanfaatkan sarana dan prasarana milik MA setempat dalam mendukung pelaksanaan UNBK.
Demikian halnya, kata dia, yayasan yang memiliki sekolah tingkat MTs dan MA untuk didorong memiliki laboratorium komputer yang bisa dimanfaatkan oleh siswa MTs maupun MA agar bisa mengikuti UNBK.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Joko Susilo mengungkapkan, untuk Kabupaten Kudus sekolah tingkat SMP yang mengikuti UNBK baru dua sekolah, yakni SMP 1 Kudus dan SMP 2 Kudus dengan jumlah peserta sebanyak 384 siswa.
Sementara jumlah SMP baik swasta maupun negeri di Kudus, kata dia, sebanyak 47 sekolah. Jadwal pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMP dan sederajat dimulai Senin (9/5) hingga Kamis (12/5).