Sabtu 07 May 2016 14:56 WIB

Perangi Narkoba, Muslimat NU Bentuk Laskar Antinarkoba

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Khofifah Indar Parawansa
Foto: .
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Indonesia dihadapkan pada kondisi darurat peredaran narkoba, kejahatan pornografi dan pornoaksi, serta masih tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.

 

"Saat ini pekerjaan rumah bersama semua elemen bangsa yang harus bergandengan tangan dalam mengatasinya sebab tidak bisa dikerjakan sendiri," katanya dalam siaran persnya, Sabtu, (7/5).

Salah satu upaya yang tengah dilakukan organisasi Muslimat Nadhatul Ulama (Muslimat NU) adalah  menggalang kekuatan dengan gerakan masyarakat melalui Laskar Antinarkoba.

"Sudah 60 persen Muslimat NU di provinsi membuat Laskar Antinarkoba antara lain di Gorontalo, Manokwari, Tidore."

Dijadwalkan pada Kongres Muslimah NU Juli nanti bisa dilaporkan berapa banyak Laskar Antinarkoba di Indonesia dan ada di titik mana saja. Melalui Laskar Antinarkoba, ibu-ibu diminta mengawal anak-anaknya agar bebas dari jeratan narkoba.

"Kalau ibu-ibu bisa menjaga anaknya dari jeratan narkoba, maka akan membantu separuh tugas BNN. Ibu-ibu harus tahu bagaimana ciri-ciri anak yang terkena narkoba," ujar Khofifah.

Kalau ibu-ibu tahu ciri-ciri anak terkena narkoba maka mereka bisa mencegah anaknya terkena narkoba. "Kami fokus membentuk Laskar Antinarkoba sampai  masuk ke dalam top of mind."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement