REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti mengatakan kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Yy (14 tahun) oleh 14 orang pelaku, merupakan cambuk bagi pemerintah daerah untuk memerangi kemiskinan dan penyakit sosial di daerah itu.
"Ini teguran sekaligus cambuk bagi kita semua untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan daerah kita," kata Gubernur Ridwan di Bengkulu, Kamis (5/5).
Saat mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menemui keluarga korban di Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Gubernur mengatakan kemiskinan menjadi salah satu pemicu penyakit sosial. Menurut Gubernur, kasus yang menimpa Yy, pelajar SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu ibarat fenomena gunung es yang harus dipecahkan dengan serius dan komprehensif.
"Program penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas, terutama di 670 desa tertinggal," ucapnya.
Kemiskinan menurut Gubernur dapat melahirkan beragam penyakit sosial seperti mabuk-mabukan, perjudian, narkoba dan lainnya. Untuk mengatasi hal itu, bersama aparat keamanan akan meningkatkan operasi gabungan pemberantasan narkoba dan minuman keras serta menerbitkan larangan menggelar pesta hingga larut malam.
"Kita sedih atas kepergian Yy yang tragis dan kita marah kepada para pelakunya, tapi kasus ini jadi pelajaran keras untuk mengatasi kemiskinan dan penyakit sosial," kata Gubernur.
Pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Yy yang dilakukan 14 orang pelaku, menarik perhatian masyarakat luas. Seruan untuk menghukum seberat-beratnya para pelaku bahkan diserukan oleh Presiden Joko Widodo.