Rabu 04 May 2016 02:00 WIB

Luhut: Keberadaan Empat WNI Disandera Belum Diketahui

 Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah masih fokus membebaskan empat WNI lagi yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf.

"Kemarin, kami sudah merapatkan lagi di Jakarta. Sudah dievaluasi juga. Kami berharap penanganannya bisa lebih baik," katanya, usai menghadiri Halaqah Fiqih Antiterorisme di Semarang, Selasa (4/5).

Purnawirawan jenderal bintang empat itu mengakui permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan anak buah kapal (ABK) berkebangsaan Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf memang tidak sederhana.

Sampai saat ini, mantan Duta Besar RI untuk Singapura itu mengatakan, keberadaan atau posisi terakhir empat WNI yang masih disandera kelompok bersenjata di Filipina belum diketahui. "Kita belum tahu sampai sekarang posisi terakhir mereka (empat sandera). Sampai tadi malam," katanya.

Disinggung mengenai pembahasan uang tebusan untuk membebaskan empat sandera, Luhut menegaskan tidak ada pembicaraan mengenai uang tebusan untuk pembebasan sandera. "Tidak bicara ke situ. Kita tidak dalam posisi berbicara tebus-tebusan," tegasnya.

Mengenai 10 WNI yang sebelumnya sudah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf, ia mengatakan pemerintah tidak memberikan uang tebusan untuk membebaskan 10 sandera tersebut. "Dari pemerintah tidak ada (uang tebusan)," katanya.

Luhut juga enggan berspekulasi mengenai adanya peran politikus Partai Nasional Demokrat dalam pembebasan 10 sandera itu, sebab banyak pihak yang terlibat dalam proses pembebasan sandera.

"Saya tidak bisa berspekulasi mengenai itu. Banyak pihak yang terlibat dalam proses pembebasan sandera," pungkasnya.

Sebelumnya, 10 ABK WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dibebaskan pada 1 Mei 2016, yakni Peter Thompson Barahama (nakhkoda), Julian Phillips (mualim 1), Alvian Elvis Srepi (mualim 2), Mahmud (kepala kamar mesin), Suryansah (masinis 2), Suryanto (masinis 3), Wawan Saputra (juru mudi), Bayu Oktawianto (juru mudi), Rinaldi (juru mudi), dan Wendi Rahardian (koki). Namun, masih ada empat ABK WNI lainnya yang hingga kini masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement