Selasa 03 May 2016 22:57 WIB

Petani Karawang Mundurkan Masa Tanam Garam

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Angga Indrawan
Petani garam
Petani garam

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Petani garam asal Kabupaten Karawang, belum melakukan tanam pada bulan kelima ini. Mereka mengaku terlambat tanam. Sebab, sampai saat ini masih terkendala hujan. Karena masih ada hujan, para petani ini menunda tanam sampai cuaca kembali normal.

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Usaha Garam Rakyat (FK Kugar) Kabupaten Karawang, Aep Suhardi, mengatakan, saat ini belum ada satupun petani yang menggarap lahan garam. Karena, hujan masih sering turun di wilayah Karawang. Dengan begitu tanam garam kemungkinan mundur.

"Sepertinya, petani mulai tanam garam antara Juni atau Juli," ujar Aep, Selasa (3/5).

Bila masih ada hujan, petani tidak berani tanam. Sebab, khawatir gagal. Jadi, lebih baik menunda masa tanam terlebih dulu. Ketimbang, nanti hasilnya jadi jelek.

Menurut Aep, luas lahan garam di wilayahnya 200 hektare. Lahan tersebut, tersebar di beberapa kecamatan. Seperti, Tempuran, Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan. Tahun ini, ditargetkan hasil produksinya mencapai 100 ton per hektarenya.

"Kami optimis target bisa tercapai, sebab telah ditunjang dengan adanya bantuan geoisolator," ujarnya.

Bantuan geoisolator ini, lanjut Aep, diberikan oleh dinas terkait untuk membantu petani. Jadi, lahan garam tersebut nantinya akan ditutupi oleh plastik atau menggunakan teknik geoisolator. Air laut itu tidak tercampur dengan tanah. Sehingga, nantinya hasil panennya akan bagus.

"Dengan geoisolator ini, kualitas garam yang dihasilkan akan semakin bagus dari menggunakan teknik lama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement