Selasa 03 May 2016 16:18 WIB

Mantan Sandera Abu Sayyaf tak Kapok Melaut

Sandera (ilustrasi)
Sandera (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mantan sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Wendi Khardian, mengaku tidak kapok untuk melaut. Warga Kota Padang, Sumatra Barat ini menegaskan akan kembali melaut pascamenjadi sandera satu bulan lebih.

"Kalau dikatakan takut, tidak juga. Saya masih berencana untuk kembali bekerja di kapal setelah kondisi pulih," kata Wendi, di Padang, Selasa (3/5).

Hanya saja, katanya, saat ini ia mengaku belum ingin memikirkan tentang pekerjaan tersebut. "Saya perlu memulihkan kondisi kesehatan terlebih dahulu, selain itu juga meredakan kembali perasaan keluarga," katanya. Wendi menyebutkan telah melakukan komunikasi dengan perusahaan tempatnya bekerja.

Sementara ibu Wendi, Asmizar (53 tahun), tidak ingin membatas-batasi pekerjaan anaknya. "Kalau Wendi berkeinginan kembali bekerja di kapal, tentu tidak bisa dilarang. Hanya saja saya kalau kapal ke Filipina, dia tidak ikut berangkat, ibu trauma," katanya.

Ia juga mengaku tidak sampai hati melihat anaknya ketika disandera sekitar satu bulan, terlihat kurus. "Sedih melihat badannya kurus. Namun kami bersyukur Wendi kembali dengan selamat, terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu," katanya.

Wendi adalah salah satu dari 10 Anak Buah Kapal (ABK) tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12, yang disandera milisi Abu Sayyaf di perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan, pada 26 Maret 2016. Ia mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (1/5) malam, dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Setelah dirawat, Wendi akhirnya tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), pada Selasa, sekitar pukul 09.20 WIB. Usai mendarat ia langsung menuju rumah orang tua di RT 01, RW 01, Jalan Doktor Mohammad Hatta, Pasar Ambacang, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Hingga pukul 14.00 WIB, rumah orang tua Wendi masih tampak dikunjungi bergantian oleh para kerabat, serta warga lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement