REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrosun Niam menyambangi Mabes Polri, Selasa (3/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Ada tiga hal yang diadukan sekaligus dikoordinasikan pada Polri. Pertama, tentang situs KPAI yang diretas. Kedua tentang pemerkosaan terhadap anak dibawah umur di Bengkulu. Ketiga tentang video bullying yang terjadi di SMP 3 Setiabudi, Jakarta Selatan.
Menurutnya situs KPAI yang sempat diganggu pada Ahad (1/5) lalu berkaitan baik secara langsung atau tidak langsung sebagai wujud perlawanan pada tindak kekerasan terhadap anak. Apalagi sambungnya di dalam situs tersebut terdapat langkah-langkah KPAI salah satunya dalam rangka memberantas game online.
"Itu kan di dalamnya (game online) ada tentang perjudian dan mencontohkan perbuatan kekerasan sehingga kami merekomendasikan pemerintah (menutup) tentang situs yang tidak ramah pada anak ini," ujar Niam.
Kemudian terkait kasus kekerasan yang sedang marak menimpa anak dan yang menjadi perhatian adalah kasus video bullying. Video yang di dalamnya menunjukkan ada aksi kekerasan di sebuah tempat pendidikan.
Selanjutnya kata dia tentang anak perempuan di Bengkulu yang menjadi korban pemerkosaan. Diduga pemerkosaan itu disebabkan minuman keras yang ditenggak para pelaku.