Ahad 01 May 2016 17:24 WIB

BPS Lakukkan Sensus Ekonomi di Rumah Dinas Bima Arya

Rep: c32/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) menempelkan stiker saat melakukan sosialisasi penyelenggaraan Sensus Ekonomi 2016.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) menempelkan stiker saat melakukan sosialisasi penyelenggaraan Sensus Ekonomi 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pusat Statistik (BPS) mendatangi rumah dinas Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai sasaran pertama untuk melakukan sesnsus ekonomi. Sensus tersebut dilakukan serentak di Indonesia pada Ahad (1/5). 

"Melalui kegiatan ini petugas sensus akan memotret potensi ekonomi bangsa Indonesia. Mulai pertanian, pertambangan, energi, konstruksi, industri, perdagangan, dan jasa," kata Sekretaris Utama BPS Dedi Waluyadi, Ahad (1/5). 

Dedi menjelaskan, apa yang dilakukan petugas BPS akan menjadi data akurat yang bermanfaat untuk perencanaan ekonomi di Kota Bogor. Selain memotret skala lapangan pekerjaan yang berbeda-beda, dia mengatakan, petugas juga akan memotret berdasarkan skala usaha dari mikro, kecil, menengah, dan besar. “Dengan harapan usaha-usaha mikro yang merupakan potensi lokal dapat dibantu dengan kegiatan-kegiatan sentral,” tutur Dedi. 

Dia menilai, yang paling penting dalam sensus ekonomi adalah semua bidang terlibat jangan segan-segan memberikan informasi. “Kami mohon jangan menyembunyikan informasi tentang usahanya karena diketahui publik. Undang-Undang Statistik No. 16 tahun 1997 menjamin kerahasiaan setiap individu,” ujarnya.

Sedangkan mengenai waktu pelaksanaan SE, Dedi mengungkapkan terhitung mulai 1 Mei sampai 31 Mei 2016. Nantinya setiap petugas akan menyisir dari bangunan ke bangunan dua blok sensus di wilayah yang konsentrasi dan tiga blok di wilayah yang tidak konsentrasi,

“Wilayah konsentrasi itu wilayah yang banyak usahanya seperti Pasar Bogor, Botani Square, dan lain-lain,” jelas Dedi. 

Sementara yang tidak konsentrasi merupakan wilayah yang banyak rumah tinggalnya atau perumahan. Setelah dilakukan sensus, setiap rumah atau bangunan yang sudah didatangi petugas selalu dipasang stiker. Stiker tersebut menjadi bukti bahwa petugas sudah mendatangi dan melakukan pencacahan di rumah atau bangunan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement