REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) M Hanif Dhakiri meminta masyarakat umum tidak perlu khawatir terjadi apa-apa saat pelaksanaan hari buruh atau May Day. Perayaan May Day merupakan momen yang biasa dilaksanakan setiap tahun.
"May Day ini seharusnya menjadi ekspresi kegembiraan temen-temen buruh dan masyarakat pada umumnya, May Day itu liburan dan fun. Ini menjadi sesuatu hal yang penting agar masyarakat umum juga tidak khawatir seolah-olah kalau ada May Day itu akan terjadi apa-apa," kata Menakertrans Hanif Dhakiri yang juga Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Alumni PMII usai melantik Pengurus Wilayah Ikatan Alumni PMII Banten di Serang, Jumat (29/4).
Ia mengatakan, berbagai persiapan dalam menghadapi hari buruh internasional sudah dilakukan dengan melakukan komunikasi dengan berbagai kalangan serikat buruh, pengusaha dan instansi terkait di pemerintahan, baik di pusat dan daerah. Hanif Dhakiri mengajak kalangan buruh atau pekerja untuk mengisi hari buruh internasional pada 1 Mei 2016 dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif, agar May Day tidak lagi identik dengan demonstrasi semata.
"Bagaimana kita buat agar pada publik tidak perlu khawatir dengan May Day. Teman-teman pekerja agar bisa mengisi May Day ini dengan hal-hal positif dan produktif," katanya.
Ia mengatakan kalaupun ada aspirasi-aspirasi yang akan disampaikan kalangan buruh kepada pemerintah, bisa dilakukan dengan cara yang baik.
Sementara itu Kepolisian daerah (Polda) Banten menyiapkan sekitar 1.700 personel keamanan gabungan Polri, TNI dan instansi terkait untuk pengamanan hari buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2016.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri di Serang, Jumat, mengatakan ribuan personil gabungan yang terdiri dari unsur anggota Polri, TNI dan instansi terkait di Pemerintah Provinsi Banten, akan disebar dalam beberapa titik yang menjadi pusat kegiatan hari buruh. Selain itu, akses jalan raya yang akan dilewati buruh akan mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian.