Sabtu 30 Apr 2016 07:48 WIB

Kapolda Metro Imbau Buruh tak Turun ke Jalan

Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) melakukan aksi memperingati para buruh yang menjadi korban kecelakaan kerja atau International Workers' Memorial Day di Jakarta, Kamis (28/4).ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) melakukan aksi memperingati para buruh yang menjadi korban kecelakaan kerja atau International Workers' Memorial Day di Jakarta, Kamis (28/4).ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto berharap agar perayaan Hari Buruh Internasional atau Mayday tidak turun ke jalan. Buruh diminta melakukan dengan bakti sosial, syukuran ataupun acara lainnya.

"Jika memang harus turun ke jalan maka harus menjaga ketertiban dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya," kata Moechgiyarto usai membuka acara Depok Police Expo di Depok, Jumat (29/4).

Ia mencontohkan di Kota Depok Jawa Barat perayaan hari buruh pada 1 Mei dilakukan dengan cara memberikan hiburan bersama masyarakat bersama aparat pemerintah dan kepolisian yang dilaksanakan berbarengan dengan Depok Police Expo. "Jadi tidak perlu mengirim buruh ke Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa yang bisa mengganggu pengguna jalan," jelasnya.

Kapolda juga menjelaskan pagi tadi sudah melakukan gelar pasukan untuk mengamankan perayaan Mayday dan sudah menyatakan status siaga satu. Seluruh anggota Polri dilingkungan Polda Metro Jaya sudah siap mengamankan perayaan Mayday oleh para buruh.

Perayaan May Day akan dijaga oleh 16.443 personil gabungan yang berasal dari Satuan Tugas Polda Metro 5.926 personil, Polres 6.443 personil, Mabes 1.058 personil, TNI 600 personil dan Pemerintah daerah 2.456 personil. Moechgiyarto menegaskan Polda Metro Jaya selaku penanggungjawab keamanan dan ketertiban masyarakat berkewajiban mengatur kegiatan peringatan "May Day" itu.

Menurut jenderal polisi bintang dua itu, aparat keamanan merencanakan sistem pengamanan melalui perencanaan, rapat koordinasi melibatkan instansi terkait dan pimpinan serikat pekerja. "Untuk menyikapi dan menyamakan persepsi bagaimana penyelenggaraannya," tutur mantan Kapolda Jawa Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement