REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta warga untuk mewaspadai banjir bandang. Imbauan disampaikan sehubungan memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Jumat (29/4).
Selama ini, banjir bandang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Lebak akibat curah hujan lebat dan ringan. Banjir bandang itu merendamkan sebanyak 65 unit rumah antara lain Desa Mayak Kecamatan Curugbitung 30 rumah, Desa Aweh Kecamatan Kalanganyar 10 rumah dan Desa Mentengjaya Kecamatan Cibadak sekitar 25 rumah.
Bahkan, Jumat sore juga banjir bandang terjadi di Desa Nameng Kecamatan Rangkasbitung akibat jebol penampungan air pertambangan galian pasir.
Namun, beruntung banjir bandang itu tidak menerjang rumah warga setempat. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS),bendungan irigasi maupun berdekatan dengan penampungan air.
Sebab, saat ini memasuki masa peralihan sehingga berpeluang diterjang banjir bandang dan longsor. "Kami berharap warga terus meningkatkan kewaspadaan jika hujan deras disertai angin kencang itu," ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya hingga kini tidak menerima laporan adanya warga korban banjir bandang. Untuk meringankan beban mereka, pihaknya menyalurkan bantuan bahan pokok dan kebutuhan lainya. "Kami menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan,selimut dan alat dapur," katanya.