REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi meminang dua tokoh nasional untuk bergabung dalam kepengurusannya. Dua orang tersebut adalah mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurrahman Ruki dan seorang dai muda, Ustaz Yusuf Mansur.
Ruki sudah memberikan jawaban kesediaannya untuk bergabung bersama PPP di bawah kepemimpinan Muhammad Romahurmuziy. Sedangkan Ustaz Yusuf Mansur masih meminta waktu untuk melakukan Shalat Istikharah sebelum memberikan jawaban atas pinangan PPP.
Wartawan pun menanyakann ihwal peminangan dari PPP. ''Bagaimana awalnya Ustaz bisa dipinang bergabung dengan PPP?'' tanya wartawan. Ustaz Yusuf Mansur menjawab, ''PPP pengen menjadi partai yang melompat. Jump, melesat. Sehingga merasa perlu sama saya (masuk),'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur.
Ketika ditanya, apa yang dirasakan Ustaz Yusuf Mansur ketika PPP menawari posisi di DPP? dengan tenang Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran ini mengatakan, ''Saya merasa terhormat, diminta bergabung di partai ini. Tapi seperti biasa, tetap harus istikharah,'' ujarnya.
Ia pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan istikharah tersebut. ''Minta petunjuk Allah Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa. Baik, baik kata Allah. Jelek, jelek kata Allah. Terima, terima kata Allah, Tidak terima, harus juga setelah Istikharah.''
Ustaz Yusuf Mansur menambahkan, ''Apalagi saya tidak tahu apa-apa tentang partai politik. Yang saya mengerti adalah, berbuat. Berbuat saja, untuk ummat. Untuk negeri dan untuk bangsa.''
Ketika didesak, ''Apa yang disampaikan PPP pada Ustaz saat memberi tawaran?'' Ia pun menjawab, '' Pak Ketum (Romahurmuziy) bicara soal kimitmen PPP di bidang dakwah, juga soal ekonomi dan lainnya. Bahkan sampai pembicaraan masalah pemilihan gubernur (DKI Jakarta).''
''Apa pertimbangan baik-buruk masuk PPP dari Ustaz?'' desak wartawan. Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, ''Gak ada. Saya serahkan sama Allah SWT saja. Pasti Allah akan mengkondisikan jika baik dan juga jika buruk sesuai dengan doa istikharah,'' ujarnya.
Menurut dai Betawi ini, tidak ada ruginya Istikharah. ''Jadi ibadah. Dan menunjukkan kerendahan hati di hadapan Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa,'' ujarnya menjelaskan.