Jumat 29 Apr 2016 17:09 WIB

Yusril Bantah Bela Warga Luar Batang untuk Kampanye Pilkada

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Yusril Ihza Mahendra berdialog dengan ratusan warga di Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, (25/3).
Foto: muhammad subarkah
Yusril Ihza Mahendra berdialog dengan ratusan warga di Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yusril Ihza Mahendra membantah tudingan yang mengatakan advokasi yang dia lakukan di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, berkaitan dengan Pilkada DKI 2017.

Ia mengakui, pembelaan yang dia lakukan tidak ada hubungannya dengan pencalonan dirinya menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Bidara Cina kan enggak ada hubungannya sama pilgub. Kalau Luar Batang baru muncul setelah saya mencanangkan akan maju ke pilgub, tapi Bidara Cina kan enggak. Enggak ada hubungannya, kepikir aja enggak," katanya, di Jakarta, Jumat (29/4).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding advokasi yang Yusril lakukan di Luar Batang untuk berkampanye jelang Pilkada DKI 2017. Ahok bahkan bersyukur tidak jadi menyewa Yusril sebagai kuasa hukum Pemprov DKI.

"Jadi Pak Ahok nih kaya orang kehabisan akal, ngomel-ngomel terus sama saya setiap hari," katanya.

Sementara, Pemprov DKI tetap berencana menggusur Luar Batang meski warga di daerah itu disebut-sebut memiliki surat tanah dari lokasi yang mereka tinggali. Penggusuran bakal dilakukan pada Mei 2016.

Yusril mengaku sudah menyimpan sertifikat tanah masyarakat di wilayah tersebut. Bahkan, surat-surat itu akan dia gunakan untuk melawan Pemprov DKI bila penggusuran tetap akan dilakukan.

"Iya, kalau mau dilihat, bisa. Kalau mau dilawan, kita gunakan semua. Kalau mereka bilang itu palsu, mereka harus buktikan di pengadilan," katanya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta berencana merevitalisasi wilayah Luar Batang, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Museum Bahari. Luar Batang, Kampung Akuarium, dan Pasar Ikan masuk dalam rencana revitalisasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement