Jumat 29 Apr 2016 13:18 WIB

Pencarian Dihentikan, 4 Warga Masih Tertimbun Longsor di Bengkulu

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian empat korban longsor yang masih tertimbun di lokasi pengeboran gas geothermal di Desa Mubai dan Desa Lokasari Kecamatan Lebong Selatan,  Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu untuk sementara dihentikan pada Kamis (28/4) sore. Pencarian dihentikan karena cuaca buruk disertai hujan deras dan angin. 

Lokasi juga digenangi air luapan bendungan di Cluster A milik PT. Pertamina Geothermal Energi yang jebol diterjang material longsor. Seluruh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PT PGE, SKPD dan lainnya turun ke Tubei. Pencarian akan dilanjutkan Jumat dibantu 6 unit alat berat jenis excavator milik PT. PGE.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini korban longsor tercatat satu orang meninggal dunia, satu  orang luka berat, empat orang luka-luka. Korban yang masih hidup dirawat di rumah sakit terdekat.

"Sedangkan empat orang hilang atau diduga masih tertimbun. Diperkirakan korban yang masih tertimbun atas nama Sarnobi, Bito, Deki dan Putra Doris," ujarnya. Dampak lain dari longsor adalah satu hektar kebun masyarakat rusak, jalan  lintas Kabupaten Rejang Lebong ke Kabupaten Lebong tertutup material longsor. BPBD masih terus melakukan pendataan.

"Masyarakat dihimbau terus untuk meningkatkan kewaspadaannya terkait ancaman banjir, longsor dan puting beliung. Sebagian besar wilayah di Indonesia dalam kondisi musim pancaroba yang sering ditandai dengan perubahan cuaca yang mendadak," kata Sutopo.

Luruhnya pengaruh El Nino menyebabkan curah hujan meningkat sehingga memicu banjir, longsor dan puting beliung. Diperkirakan Mei-Juni baru masuk musim kemarau.  Jika fenomena La Nina menguat maka akan terjadi kemarau basah. Tidak akan sekering musim kemarau tahun 2015.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement