Jumat 29 Apr 2016 11:20 WIB

Masyarakat Singkawang Diminta Waspadai Aliran Radikal

Seorang anak ikut bersama dalam bus yang mengangkut eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/2) malam.
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Seorang anak ikut bersama dalam bus yang mengangkut eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Badan Kesbangpolinmas Singkawang, Kalimantan Barat mengajak masyarakat di kota itu untuk bersama-sama menjaga keluarganya masing-masing dari berbagai ancaman yang berbahaya. Contohnya aliran radikal dan peredaran narkoba.

"Seperti narkoba, hampir setiap hari kita dengar di media, kemudian tentang ISIS, dan aliran-aliran radikal lainnya. Itu semua dapat menghancurkan keluarga kita," kata Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Kesbangpolinmas Singkawang, Iryani Mas'udi, Jumat (29/4).

Menurut dia, peredaran aliran sesat tidak akan mengibarkan benderanya secara langsung. Dia mengalir ke dalam, seperti api di dalam sekam. Contohnya, kata Iryani, eks Gafatar di Singkawang. "Sudah berapa lama dia di sini, tau-tau sudah tumbuh, tanamannya pun sudah hampir berbuah baru ketahuan," tuturnya.

Apalagi, katanya, pengikut Gafatar berbaur dengan masyarakat. Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dia menjelaskan, yang perlu diwaspadai bisa saja mereka memanfaatkan kelegalan mereka saat masuk ke Indonesia.

"Bisa saja mereka masuk dan menghancurkan Indonesia melalui kelegalan itu," ujarnya. Maka dari itu, dia mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Singkawang untuk bersama-sama menjaga keluarganya masing-masing dari berbagai ancaman yang dapat menghancurkan NKRI.

Sesuai dengan ajaran agama Islam, kata Iryani, mengatakan bahwa jagalah dirimu dan keluargamu dari segala ancaman marabahaya."Kita mungkin tidak bisa memberikan nasihat kepada orang banyak. Maka dari itu, cukup memberikan nasihat kepada saudara atau keluarga kita," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement