Jumat 29 Apr 2016 07:33 WIB

Menteri Yuddy Bangga dengan Aksi Bocah Menghalau Motor di Trotoar

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi (kiri) saat hadir dalam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Sekretariat Kabinet di Jakarta, Selasa (29/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'Lang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi (kiri) saat hadir dalam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Sekretariat Kabinet di Jakarta, Selasa (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menilai sikap Daffa (9), bocah yang ramai diperbincangkan "netizen" karena keberaniannya menghalau pengemudi sepeda motor yang naik ke trotoar, sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakdisiplinan.

"Tentu kita masih terngiang terhadap aksi heroik dan keberanian Daffa yang menegur dan menghadang pemotor yang melintas di trotoar, hal itu menunjukkan bahwa kita harus berani melawan ketidakdisiplinan serta berani menentang tindakan yang kurang tepat," kata Yuddy di Semarang, Kamis (28/4).

Menurut Yuddy, sikap anak bernama lengkap Daffa Farros Oktoviarto itu layak mendapat apresiasi dan bisa dilakukan oleh semua pihak saat menemui berbagai bentuk ketidakdisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kalau ini diterapkan pada anak-anak kita, bagus untuk pembentukan karakter," ujarnya. Hal tersebut disampaikan Yuddy pada Forum Komunikasi, Koordinasi dan Konsultasi Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2016 di Gedung Wanita Semarang.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sikap Daffa yang berani menghalau pengemudi sepeda motor yang naik ke trotoar, sebagai salah satu bentuk aksi revolusi mental.

"Daffa sebenarnya sedang menunjukkan revolusi mental dan bagian representasi dari kerinduan masyarakat akan orang hidup tertib," ujarnya.

Atas sikap Daffa tersebut, Ganjar menilai jika hal itu layak diapresiasi berbagai pihak. "Daffa harus kita apresiasi, Daffa adalah generasi muda waras dan sadar betul bahwa itu (bersepeda motor melewati trotoar) melanggar aturan," katanya.

Menurut Ganjar, orang-orang yang melanggar suatu peraturan itu seharusnya malu dan menjadikan rasa malu sebagai kontrol diri untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. "Mau 'nyuap' malu, mau korupsi malu, maka kita tidak perlu berbicara antikorupsi," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Beberapa waktu lalu, secara kebetulan aksi Daffa terekam "netizen" dan mengunggahnya dalam Facebook sehingga membuat bocah kecil itu populer, apalagi setelah Hendi ikut mengunggah di jejaring sosialnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement