Kamis 28 Apr 2016 20:59 WIB

Tips Efisiensi Barang Tertentu Ala Eco Office

Kertas Daur Ulang (ilustrasi)
Foto: indra-el.blogspot.com
Kertas Daur Ulang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk efisiensi atau penghematan. Hal itu telah dilakukan di lingkungan kantor Pusat Pembangunan Pengendalian Ekoregion (P3E) Sulawesi Maluku (Suma) di Makassar. Sejumlah efisien barang tertentu seperti kertas, air, energi dan sebagainya dilakukan untuk mengurangi makin banyaknya produksi sampah. 

Kepala Bagian Tata Usaha P3E Suma, Azri Rasul mengatakan, efisiensi barang tertentu sudah diterapkan di kantor tersebut. Hasilnya, kantor P3E Suma telah meraih ISO 14001. Lantas apa saja yang dilakukan? 

Azri mecontohkan, untuk penggunaan kertas, seluruh pegawai di kantor tersebut diwajibkan menggunakan kertas hingga timbal balik. Jika ada surat ataupun draft yang harus dicetak, maka setelah dipakai, sisi kertas lainnya akan dipergunakan untuk pencetakan berikutnya. "Mengirim surat keluar kita pakai sisi kertas lainnya yang masih kosong untuk difaks," katanya di Makassar, Kamis (29/4). 

Selanjutnya, jika kedua sisi kertas sudah terpakai, maka kertas tersebut akan dikumpulkan di unit bank sampah. Kertas tersebut nantinya bisa dimanfaatkan setelah didaur ulang kembali. Misalnya untuk pembuatan amplop maupun kerajinan tangan lain. 

Untuk efisiensi listrik, penerapan Eco Office dilakukan dengan cara senantiasa mematikan lampu yang tidak digunakan. Aturan tersebut sudah menjadi kewajiban seluruh pegawai. Selain itu, sejumlah lampu taman di halaman kantor kini telah memanfaatkan tenaga surya, serta ada juga yang memanfaatkan tenaga angin. 

Sedangkan untuk efisiensi air, Azri menjelaskan, kantor P3E telah menggunakan kran air yang terbatas pengeluaran airnya. "Jadi sekali pencet hanya sekian mililiter air yang keluar lalu otomatis berhenti sendiri," ujarnya. 

Selain itu ada pula penampungan air hujan, penerapan pengolahan teknik mengolah air untuk dikonversi, lubang biopori dan sebagainya. 

Diakuinya, untuk menggunakan alat-alat tersebut, memang dibutuhkan invetasi awal yang besar. Namun jika dihitung dengan pembayaran listrik atau air, hal yang dijalankan saat ini jauh lebih efisien. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement