Kamis 28 Apr 2016 13:14 WIB

Wasiat Ali Mustafa Yaqub untuk Republika

Jamaah membawa jenazah almarhum ulama Ali Mustofa Yaqub untuk disolatkan di Masjid Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (28/4).Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jamaah membawa jenazah almarhum ulama Ali Mustofa Yaqub untuk disolatkan di Masjid Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (28/4).Republika/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Innalillahi wa innailaihi rojiun. KH Ali Mustafa Yaqub telah pergi meninggalkan kita semua. Mantan imam Masjid Besar Istiqlal ini mengembuskan napas terakhir di RS Hermina, Ciputat, pada Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB.

Banyak nasihat yang disampaikan almarhum kepada Republika. Termasuk ketika KH Ali Mustafa Yaqub bersilaturahim ke kantor harian Republika pada Jumat sore tanggal 21 Agustus 2015. Di sela-sela acara silaturahim tersebut, KH Ali Mustafa Yaqub sempat menjadi imam shalat Maghrib dan memberikan tausiah kepada redaksi Republika.

Dalam tausyiahnya, Ali Mustafa Yaqub menuturkan pentingnya sikap selektif para pekerja media dalam memilih berita, khususnya bagi media yang bernapaskan Islam. Ini karena pemilihan berita akan menjadi santapan informasi bagi masyarakat luas dan umat Islam di Indonesia.

Ali Mustafa Yaqub juga menyebut ada hadis-hadis yang banyak tersebar merupakan hadis palsu. "Saya mengharapkan agar teman-teman di sini selektif dalam memilih hadis atau berita," kata dia.

Menurut dia, ada hadis-hadis yang sengaja dibuat dan disebarkan berdampak negatif bagi umat. Misalnya, hadis tentang tidur di bulan suci Ramadhan yang dalam Islam juga dikategorikan sebagai ibadah.

"Kalau hadis tersebut selalu disebarluaskan bahkan oleh para mubaligh, justru membuat umat Muslim menjadi malas untuk bekerja pada saat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan," kata dia.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement