REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 2015, perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk memberikan fasilitas umrah gratis kepada para karyawannya. Setiap tahun, Blue Bird memberangkatkan 40 orang karyawannya yang dibagi menjadi empat gelombang.
Kepala Hubungan Masyarakat PT Blue Bird Tbk, Teguh Wijayanto mengatakan, perusahaan melihat karyawan sebagai manusia seutuhnya yang tidak hanya memerlukan kebutuhan jasmani, tapi juga rohani. Blue Bird yakin tuntutan rohanilah yang menjadi pegangan moral karyawan sehingga mau melayani dengan baik dan jujur.
Karyawan, kata dia, bukan hanya sekadar memenuhi ikatan aturan perusahaan, tapi juga nilai-nilai religius keagamaan. Jika semua itu dilakukan, pada akhirnya kerja adalah ibadah. “Itu salah satu bentuk apresiasi Blue Bird pada karyawan yang sudah loyal dan berdedikasi tinggi,” katanya saat ditemui Republika.co.id di kantornya, Jakarta, Rabu (27/4).
Setiap tahun, Blue Bird menyeleksi 40 orang karyawan terbaiknya untuk diberangkatkan umrah. Karyawan yang dipilih bukan hanya dari kalangan pengemudi, tapi juga bagian lain. Mayoritas peserta umrah adalah pengemudi yang merupakan manifestasi dari perusahaan.
Teguh menjelaskan, ada beberapa hal yang jadi pertimbangan, yakni masa kerja minimal lima tahun, aktivitas lain di luar menjadi pengemudi. “Maksudnya selain menjadi pengemudi, dia juga aktif berorganisasi untuk mengurusi teman-temannya seperti menjadi ketua grup, pembina, atau ketua rohani,” kata dia. Selain itu, karyawan yang diberangkatkan umrah harus bersikap baik dan berdedikasi terhadap perusahaan.
Pemberian fasilitas umrah gratis, kata dia, membuktikan bahwa Blue Bird tak hanya ingin memperhatikan karyawan dari sisi kesejahteraan saja, namun juga dari sisi keagamaan. Blue Bird yakin agama akan lebih kuat mendorong orang untuk lebih bekerja keras. Keagamaan yang dimaksud bukan hanya terbatas pada fasilitas bagi umat Muslim, tapi juga agama lain. Contohnya di Bali, Blue Bird memberikan fasilitas potong gigi.
Sebelum 2015, Blue Bird memberikan fasilitas haji gratis. Namun mengingat daftar tunggu yang sangat panjang, fasilitas tersbeut dialihkan menjadi pemberangkatan umrah. “Saya berharap adanya para karyawan menerapkan nilai-nilai luhur keagamaan di kehidupan sehari-hari dan melakukan pekerjaannya dengan jujur,” ujar Teguh.