Rabu 27 Apr 2016 18:50 WIB

Ahok Maju Perseorangan, PDIP Tetap akan Meriahkan Pilkada DKI

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
 Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghormati keputusan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang akan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independent.

PDIP menegaskan akan tetap pada pendiriannya mengusung calon kepala daerah melalui jalur partai politik. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto menegaskan, PDIP siap memeriahkan pertarunagan pilkada DKI Jakarta meskipun tidak mengusung Ahok.

"Kami hormati Ahok yang menempuh jalur perseorangan, dan kami akan tetap menampilkan pesta demokrasi di Pilkada DKI nanti, siapapun calon yang kami usung," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/4).

Hasto menegaskan, siapapun yang akan diusungnya nanti harus memahami kolektifitas yang diusung oleh partai politik. Hal ini menjadi kunci terciptanya pemerintahan yang stabil ketika calon kepala daerah memenangkan Pilkada nanti.

Sebab, pemerintahan yang stabil hanya dapat dilakukan dengan dukungan legislatif. Dukungan itu hanya dapat diperoleh ketika ada konsolidasi politik dengan partai. Jadi, PDIP akan konsisten untuk mengusung calon kepala daerah yang bersedia maju melalui jalur partai politik, bukan perseorangan.

PDIP memahami saat ini elektabilitas Ahok masih sangat tinggi untuk maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Namun, PDIP menegaskan pengusungan calon kepala daerah tidak berdasarkan pada hasil survei elektabilitas saja.

Ada beberapa faktor yang digunakan PDIP dalam menentukan nama yang akan diusung dan didukung dalam pilkada. Sebab, PDIP sudah membuktikan itu di beberapa pencalonan kapala daerah.

Misalnya saat pencalonan Joko Widodo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, juga pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Hasilnya, kedua calon yang diusung PDIP dengan tingkat elektabilitas rendah itu justru mampu menjadi Gubernur.

"Sebagai partai politik, kami punya strategi dan mesin organisasi serta kader yang mampu digerakkan di setiap lini," tegasnya.

PDIP sudah menutup pendaftaran bakal calon kepala daerah melalui penjaringan DPD DKI Jakarta. Hasilnya, sebanyak 35 bakal calon kepala daerah sudah mendaftarkan diri melalui jalur PDIP.

Mereka akan diseleksi bertahap melalui organisasi PDIP. Setelah melakukan pendaftaran dan seleksi administratif, para bakal calon Gubernur akan dilakukan uji kelayakan dan kepatutan sebelum nanti diputuskan oleh partai. Penjaringan melalui DPD menjadi salah satu jalur untuk mengusung calon kepala daerah. Jalur lain dari partai dapat dilakukan melalui DPP PDIP.

Hasto menegaskan, Ahok tidak termasuk bakal calon kepala daerah yang mendaftar melalui DPD PDIP. Kalau nanti di jalur DPP Ahok juga tak mendaftar, maka PDIP dipastikan tidak akan mengusung pejawat Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kalau ada yang tidak mendaftarkan di DPD dan DPP PDIP, ya kami tidak akan mencalonkan dia," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement