Selasa 26 Apr 2016 22:12 WIB

Pascabanjir, Aktivitas Perumahan PGP Bekasi Belum Pulih

Red: Ilham
Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/4). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/4). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Situasi Perekonomian Perumahan Pondokgede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, belum kembali normal usai banjir yang terjadi pada Kamis (21/4), lalu.

"Jalan utama perumahan PGP yang saat ini dihuni puluhan tempat usaha belum ada satu pun yang buka," kata Staf Ahli Wali Kota Bekasi Bidang Pembangunan M Ridwan di Bekasi, Selasa (26/4).

Menurut dia, mayoritas tempat usaha di lokasi itu sempat terendam banjir hingga 4 meter dan merusak sejumlah perabot usaha maupun barang dagangan yang terlambat dievakuasi. Para pemilik usaha tersebut saat ini masih fokus memulihkan kios usaha mereka dari tumpukan sampah maupun lumpur yang ditinggalkan luapan Kali Bekasi.

"Kami dari Pemkot Bekasi saat ini fokus memulihkan lingkungan di RW 08 yang dilanda banjir terparah," katanya.

Pantauan di lokasi melaporkan, sejumlah usaha di jalan utama PGP tersebut di antaranya minimarket, kios pula dan ponsel, warung makan, showroom motor, barber shop, toko buah, toko roti, bengkel, dan lainnya.

Seluruh tempat usaha itu belum sepenuhnya pulih karena lokasi usaha masih kotor dan berantakan dengan barang-barang yang tergeletak tak beraturan.

Meski sambungan listrik telah dialiri ke rumah maupun ruko dan tempat usaha lainnya, namun lumpur di lokasi itu sulit dibersihkan karena telah mengering.

Sales Promotion Girl (SPG) Showroom Honda PGP, Jasmine mengaku hingga kini masih diliburkan oleh atasannya sejak terjadi banjir. "Saya masih dirumahkan karena ruko masih dibersihkan," katanya.

Menurut dia, lokasi tersebut merupakan tempat usaha strategis yang banyak mendatangkan konsumen. "Sebulan bisa tujuh motor yang saya lepas. Tapi sejak banjir, belum satupun motor yang terjual, padahal sudah mau akhir bulan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement