REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Direktur Utama PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) Andi Hadiyanto mengatakan pemerintah daerah dan PT Multicapital siap melepas 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara karena terus mengalami kerugian.
"Memang opsi menjual seluruh saham ini menjadi isu yang dibahas antara para pemegang saham," kata Andi Hadianto di Mataram, Selasa.
Menurut Andi, rencana pelepasan 24 persen saham di PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) ini, karena pemerintah daerah melalui PT DMB tidak pernah mendapatkan keuntungan atau deviden atas kepemilikan saham di PT Maju Daerah Bersaing (PT MDB). Pasalnya, sejak divestasi saham dilakukan, terus mengalami kerugian.
PT DMB merupakan perusahaan yang sahamnnya dimiliki tiga daerah, yakni Pemprov NTB, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. DMB bersama PT Multi Capital (MC) mengakuisisi total 24 persen saham Newmont melalui perusahaan konsorsium PT Multi Daerah Bersaing (MDB). Terdiri dari 6 persen saham PT DMB dan 18 persen saham milik PT Multicapital.
"Bayangkan, sejak dibeli dengan harga Rp 8 triliun lebih, ternyata baru balik Rp 2 triliun. Apa itu artinya tidak rugi," ujarnya.
Andi menjelaskan, meskipun PT MDB terus mengalami kerugian, pihaknya akan tetap melakukan penagihan, agar deviden kepada tiga daerah selaku pemegang saham PT DMB bisa diberikan. Walaupun, kata Andi, peluang untuk mendapatkan dividen itu sangat tipis.
"Kalau untuk tagihan akan terus kita lakukan. Tapi kita tidak tahu apakah diberikan atau tidak. yang jelas kita akan tetap tagih," tegasnya.
Andi menyatakan opsi melepas saham ini masih di diskusikan para pemegang saham, namun untuk PT Multicapital sudah memastikan akan melepas 18 persen kepemilikan saham kepada pihak yaang berminat dengan nilai mencapai Rp5 triliun lebih.
"Ada beberapa opsi yang berkembang terkait rencana pelepasan 18 persen saham PT Multicapital ini, apakah akan dipertahankan, di jual dan pemerintah daerah membeli, sehingga 24 persen menjadi milik daerah. Tetapi, kalaupun membeli kita tidak memiliki uang," jelasnya.
Lebih lanjut, Andi menambahkan, opsi pelepasan saham ini sangat terbuka. Terlebih ditengah turunnya harga saham PT NNT. Termasuk, adanya tawaran dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang ingin mengambil alih 100 persen saham PT NNT.
"Yang jelas semua itu tergantung keputusan pemegang saham," tandas Andi.