Selasa 26 Apr 2016 20:58 WIB

Pembebasan Sandera, Panglima TNI: Pasukan Dipimpin Kapolri

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan pembekalan kepada 92 Kepala Daerah peserta Orientasi Kepemimpinan Penyelenggara Pemerintah Daerah (OKPPD) Angkatan I tahun 2016 di Jakarta, Sabtu (23/4).(dok.Puspen TNI)
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan pembekalan kepada 92 Kepala Daerah peserta Orientasi Kepemimpinan Penyelenggara Pemerintah Daerah (OKPPD) Angkatan I tahun 2016 di Jakarta, Sabtu (23/4).(dok.Puspen TNI)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan, pasukan Indonesia sudah siap siaga bila diperlukan untuk membebaskan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok tertentu di Filipina. Menurut dia, saat ini kelompok penyandera sudah terdesak.

"Prioritas utama, Presiden mengatakan agar penyanderaan (WNI yang disandera) selamat. Sekarang penyandera sudah terdesak," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, seusai pengarahan dengan jajaran TNI di Markas Korem 043 Garuda Hitam, Bandar Lampung, Selasa (26/4).

Menurut dia, pasukan sudah berada di garis terdepan, namun ada beberapa masalah. Pertama, Undang-Undang di Negara Filipina tidak membolehkan pasukan dari luar masuk ke wilayahnya. Kedua, Pemerintah Filipina sudah mengerahkan pasukannya dan sudah masuk ke wilayah tempat penyanderaan.

Ketiga, pemerintah Indonesia tetap melakukan negosiasi dengan intelijen, perusahaan, pemerintah setempat secara bersama-sama.

Mengenai perkembangan penyandera WNI di Filipinan, Gatot mengatakan, saat ini penyandera sudah terdesak oleh pasukan negara setempat. "Untuk lebih jelasnya tanya Kapolri, karena dia yang memimpin pasukan ini, saya hanya mem-backup saja," kata Panglima TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement