REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Guru Besar Universitas Negeri Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah Prof Norsanie Darlan mengatakan, budaya baca masyarakat setempat khususnya para pelajar dan mahasiswa kian luntur. Menurutnya, upaya memasyarakatkan kembali budaya baca merupakan tugas yang sangat berat.
"Terutama bagi pegawai perpustakaan. Karena selain adanya pergeseran budaya juga karena banyak tantangan yang dihadapi," kata Norsanie di Palangka Raya, Senin (25/4).
Namun demikian, dia tetap meminta para pengelola perpustakaan dan guru serta para akademisi yang ada di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" itu dapat menjadi pelopor pengembali budaya baca.
Salah satu caranya yang dapat dilakukan menurut dia ialah dengan memberikan penghargaan kepada pengunjung yang membaca atau meminjam buku di perpustakaan. Menurut dia, cara ini dapat dilakukan jika antara pihak yang berkepentingan dapat menjalin kerja sama secara intensif dan berkesinambungan.
"Pengalaman yang pernah saya alami waktu masih berstatus mahasiswa di Malang. Setiap hari datang ke perpustakaan, ternyata pihak penyelenggaran memberikan penilaian kepada siapa saja yang datang secara rutin. Dalam kurun waktu tertentu, perpustakaan memberikan hadiah," katanya.
Menurut dia, cara tersebut hanya salah ivonasi upaya penumbuhkan kembali minat baca. Dengan diberikan hadiah, maka diharapkan orang lain dapat termotivasi untuk ikut membaca yang pada akhirnya bermuara pada terbiasanya seseorang untuk membaca.