REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi lumpur dan sampah yang tertinggal di Perumahan Pondokgede Permai pascabanjir yang terjadi Kamis (21/4) mencapai puluhan ton.
"Proses evakuasi sampah dan lumpur di PGP kami mulai hari ini dengan mengerahkan tujuh unit truk sampah dengan intensitas angkut sebanyak dua rit per hari," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Abdillah di Bekasi, Sabtu (23/4).
Menurut dia, truk tersebut memiliki kapasitas angkut mencapai satu ton untuk sampah yang bercampur lumpur.
"Per harinya kita mengangkut 14 ton lumpur dan sampah dari PGP untuk satu rit," katanya.
Menurut dia, tim kebersihan akan bekerja hingga Minggu (24/4) di tiga RW Perumahan PGP yakni RW 07, RW 08 dan RW 09.
Sampah dan lumpur tersebut selanjutnya dibuang petugas ke Tempat Pembuangan Akhir sampah Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Lumpur dan sampah yang ditinggalkan luapan Kali Bekasi itu bersarang di 1.500 rumah warga PGP, jalan lingkungan dan saluran air.
"Yang sulit dievakuasi saat lumpur ini mampet di saluran air. Harus kita rojok dengan bambu panjang, baru disedot dan diangkut," katanya.
Evakuasi lumpur juga dibantu oleh armada pemadam kebakaran setempat dengan menyemprotkan air guna memecah timbunan lumpur yang mengering. "Kita dibantu Damkar dan sejumlah aparat TNI, Polri, Ormas dan pelajar," katanya.
Sampah yang terangkut dari perumahan itu di antaranya sampah plastik, sampah tanaman, sampah rumah tangga dan lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Perumahan PGP dilanda banjir dengan ketinggian mencapai 4 meter di RT10 RW08.
Banjir tersebut diakibatkan luapan Kali Bekasi saat debitnya mencapai 760 meter kubik per detik dan meluap ke rumah penduduk.