REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petugas Puskesmas Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat ratusan warga korban banjir Perumahan Pondokgede Permai mulai terserang beragam penyakit.
"Hari ini 130 warga mendatangi posko kesehatan untuk memeriksakan diri karena ada sejumlah keluhan kesehatan," kata Kepala Puskesmas Jatiasih Nuning di Bekasi, Sabtu (23/4).
Menurut dia, mayoritas keluhan kesehatan yang dirasakan pasien berupa gatal-gatal, demam, batuk pilek dan luka akibat tergores benda tajam. Keluhan tersebut muncul pascarumah mereka terendam banjir dengan ketinggian 1-4 meter akibat luapan Kali Bekasi.
Jumlah pasien tersebut tercatat mengalami lonjakan sejak musibah banjir berlangsung di Perumahan PGP pada Kamis (21/4) lalu. "Sejak banjir berlangsung, rata-rata pasien yang diperiksa berkisar 80-100 orang per hari. Total sampai saat ini sudah 300 pasien lebih," ujarnya.
Menurut dia, pasien yang datang ke posko evakuasi korban banjir PGP ditangani timnya sesuai prosedur medis pada umumnya. Pihaknya juga menyediakan dokter umum dan petugas kesehatan selama 24 jam di lokasi pengungsian yang terletak sekira 100 meter dari gerbang masuk PGP.
"Mereka dibagi dua tim dan bekerja bergantian. Tim itu terdiri atas dua dokter umum dan delapan orang paramedis," katanya.
Sejauh ini belum ada satu pasien pun yang dirujuk ke rumah sakit terdekat karena seluruhnya masih dapat ditangani dengan baik oleh posko.
Salah satu pasien, Narti (55), mengaku menderita bengkak pada pergelangan telapak kakinya akibat terjatuh sebanyak dua kali selama banjir berlangsung di rumahnya. Warga RT08 itu terpaksa harus dirawat di tenda pengungsian dengan keadaan kaki kanannya dibalut perban.