Sabtu 23 Apr 2016 13:21 WIB

Yasona Minta Tewasnya Undang Diselidiki

Rep: C26/ Red: Achmad Syalaby
Lapas Banceuy yang terbakar di Jalan Soekano Hatta, Bandung, Sabtu (23/4).
Foto: foto : Abah Iwan
Lapas Banceuy yang terbakar di Jalan Soekano Hatta, Bandung, Sabtu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona H Laoly meminta Polri untuk mengecek dugaan penganiayaan terhadap salah satu narapidana Lapas Banceuy, Bandung, yang tewas pada Sabtu (24/4) dini hari tadi. Berdasarkan pengakuan warga binaan, kerusuhan dipicu karena petugas Lapas menganiaya narapidana hingga tewas.

Yasona meminta untuk dilakukan penyelidikan dan pengecekan. Untuk membuktikan kebenaran pengakuan para warga binaan."Kalau ada bekas penganiayaan saya akan bicara dengan Kapolda," kata Yasona saat berdialog dengan warga binaan sesaat setelah tiba di lokasi pagi tadi.

Yasona mengatakan akan menindak tegas jika ada kekerasan yang dilakukan petugas di dalam Lapas. Ia meminta para tahanan tidak mudah terpancing provokasi yang berujung pada kerusuhan. Ia berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh. Dia menjelaskan, warga binaan di dalam Lapas merupakan tanggung jawabnya untuk juga dilindungi.

(Baca: Ini Penyebab Ricuh di Lapas Banceuy).

Saat berdialog dengan Yasona, warga binaan mengaku ada penganiayaan yang dilakukan kepada seorang tahanan bernama Undang. Undang diketahui meninggal dunia dalam ruang isolasi karena dicurigai menjadi perantara peredaran narkoba di Lapas Banceuy. Hal ini menyusul dengan  kawan sekamar Undang yang positif menggunakan narkoba. Namun, Undang disebut negatif saat dilakukan pengecekan.

Sementara itu, Kalapas Banceuy Agus Irianto membantah adanya penganiayaan. Agus menyebutkan Undang meninggal karena gantung diri di ruang isolasi."Dia gantung diri dengan menggunakan tali celana dan ditemukan petugas pada dini hari tadi," ujar Agus.

Ia menyebutkan Undang diamankan karena terlihat membawa plastik hitam dari seseorang yang menjenguknya di Lapas. Hal tersebut dicurigai oleh petugas. Sehingga dilakukan pemeriksaan. Namun saat diperiksa tidak ditemukan barang bukti. Sementara saat dites urin untuk napi yang sekamar dengannya, terdeteksi satu orang yang positif menggunakan narkoba. Sehingga Undang dan kawannya itu diisolasi di sel khusus.

"Undang karena membawa benda yang dicurigai narkoba," ujarnya. Ia menegaskan petugas menemukan dirinya sudah tidak  bernyawa dengan menggantungkan diri. Sementara isu penganiayaan tersebut hanya dugaan spontan sehingga membuat napi yang lain terprovokasi dan melakukan kerusuhan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement