Jumat 22 Apr 2016 22:02 WIB

Tarian Satwa Warnai Hari Bumi di Gorontalo

hari bumi
Foto: EPA/HOTLI SIMANJUNTAK
hari bumi

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Tarian bertemakan satwa dan hutan yang ditampilkan oleh mahasiswa Jurusan Sendratasik Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo mewarnai peringatan Hari Bumi di Gorontalo, Jumat (22/4).

"Kami mengambil tema manusia tanah karena manusia sering lupa dengan tanah atau bumi tempatnya berpijak," kata Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Harto Malik.

Tarian tersebut merupakan kreasi kontemporer yang menggambarkan kerusakan hutan dan ancaman terhadap satwa-satwa dengan tajuk "Manusia Tanah Merajut Bentang Bumi Gorontalo".

Selain tarian, tampil beberapa pagelaran musik persembahan Hulonthalo String Orchestra dan musikalisasi puisi dari Beranda Etnika.

Kampanye Hari Bumi melalui seni tersebut merupakan kerja sama Sendratasik UNG, Burung Indonesia, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), WIRE-G, Gorontalo Biodiversity Forum, dan Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo.

Menurut Harto Malik, kerusakan terjadi di bumi ini, misalnya sampah plastik. Sampah ini menambah beban bagi bumi karena tidak terurai.

Ia mengatakan bahwa seni merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat kembali peduli terhadap bumi.

Harto menilai urusan pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya orang-orang yang bergelut di bidang sains.

Koordinator Program Burung Indonesia di Gorontalo Amsurya Warman Amsa mengatakan bahwa isu lingkungan, terutama hutan, menjadi fokus lembaga tersebut. Namun, membutuhkan kerja sama dengan lembaga atau organisasi lain yang memiliki kepedulian yang sama.

"Lingkungan begitu cepat berubah. Sungai lain sekarang sudah cokelat semua. Di Taluditi, Pohuwato masih ada sungai yang jernih. Sebagian besar halaman dan trotoar semua diaspal atau disemen sehingga air cepat tergenang," ungkapnya.

Ia berharap kegiatan seni bertema lingkungan itu bisa menggugah kesadaran masyarakat dalam menyelamatkan bumi dari kehancuran akibat ulah manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement