Jumat 22 Apr 2016 13:32 WIB

Puan Rekatkan Kembali Silaturahim Keluarga Sukarno dan Muhammadiyah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Angga Indrawan
Menteri Kordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Kordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan dirinya berasal dari keluarga besar Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah adalah kampung halaman.

"Memang terlalu erat hubungan Bung Karno dan Bu Fatmawati dengan Muhamamdiyah. Alhamdulillah Insyaa Allah kehadirian saya di keluarga besar Muhammadiyah di ini maupun di tempat lain akan merekatkan kembali silaturahim keluarga besar Bung Karno dan Muhammadiyah," kata Puan pada saat memberikan Pidato Pembukaan Rapat Kerja Nasional Aisyiyah dan Dialog Kebangsaan di Kampus Terpadu Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (22/4).

Sebelumnya, Ketua Umum PP Aisyiyah Sitti Noordjannah Djohantini dalam sambutannya mengatakan bahwa kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membawa makna yang mendalam bagi Aisyiyah. Kehadiran Puan, sebutnya, telah menyambung kembali silaturahim keluarga  Bung Karno dan Ibu Fatmawati.

"Kami memahami persis lekatnya Muhammadiyah dengan Keluarga Bung Karno dan Ibu Fatmawati. Diharapkan hal ini semakin meningkatkan kerja sama Aisyiyah  dan Pemerintah  baik di tingkat pusat maupun daerah baik dalam usaha membangun karakter dan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Noordjannah.

Sementara  itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga mengatakan kehadiran Puan ibarat kembali ke rumah induk. Yakni, rumah di mana Bung Karno dan Fatmawati menyemaikan benih-benih  perjuangan dan pemikiran untuk bangsa Indonesia. Muhammadiyah, termasuk Aisyiyah, yang lahir sebelum kemerdekaan mempunyai komitmen kuat untuk memajukan bangsa.

Sejak awal dalam diri Muhammadiyah memiliki gerakan Islam pembaharuan.  Bung Karno dan para tokoh bangsa yang lain sangat kenal Muhammadiyah  dengan kiprahnya untuk pembangunan bangsa. Haedar mengungkapkan Bung Karno ketika berusa 15-18 tahun ketika mondok di rumah HOS Cokroaminoto berkali-kali bertemu dengan Kyai Dahlan yang masih muda yang waktu itu sering mengisi pengajian di Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement