Jumat 22 Apr 2016 09:37 WIB

Sosiolog: Penggusuran Luar Batang Bisa Tambah Masalah Jakarta

Rep: c21/ Red: Bilal Ramadhan
Potret seorang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan yang masih bertahan di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Potret seorang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan yang masih bertahan di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Musni Umar mengatakan menolak penggusuran di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Pembongkaran bukanlah solusi terbaik yang harus dilakukan pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta.

"Saya khawatir penggusuran itu, akan memberikan semakin banyak masalah dan kompleksifitas sosial DKI Jakarta," kata dia, Jumat (22/4).

Musni menuturkan dapat mengerahkan polisi, tentara, satpol PP. Namun masyarakat Luar Batang adalah warga negara Indonesia. Menurutnya warga Luar Batang memiliki sertifikat dan dapat lebih kompleks permasalahan yang terjadi. Sehingga pemerintah diharapkan dapat mendengar jeritan rakyat kecil.

"Pembangunan itu harus mengutamakan pembangunan manusia. Jangan hanya fisik atau ekonomi," kata dia.

Jadi harus ada musyawarah antara pemerintah dengan warga. Hal itu agar ada kedamaian dan keadilan sosial supaya dapat terjadi di DKI Jakarta. Menurutnya itu bukanlah pendapat pribadinya, melainkan suara dari rakyat atau warga DKI.

"Kalau digusur habis budaya kita. Budaya di sana (Luar Batang) itu kan, budaya maritim. Mata pencaharian mereka berlayar," jelasnya.

Dengan pembongkaran aspek ekonomi, ekologi dan budaya akan hilang. Jadi antara laut, manusia, sosiologi dan agama ada di Luar Batang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement