REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hingga saat ini jumlah peserta badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) ketenaga kerjaan di Sleman masih rendah. Maka itu Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk mengikuti program jaminan sosial tersebut.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan, masih ada lembaga formal maupun non formal yang belum jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika tenaga kerja bergabung menjadi peserta BPJS.
"Segala risiko yang berkaitan dengaan keselamataan kerja akan dijamin," tuturnya, Kamis (21/4).
Menurut Sri, sedikitnya peserta BPJS Ketenagakerjaan dikarenakan para pekerja belum mengetahui keberadaan program tersebut. Ia mengatakan, ke depan perlu ada sosialisasi dari lembaga BPJS untuk menyosialisasikan programnya. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih paham dan tertarik untuk menjadi peserta BPJS.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Muhammad Triyono menyampaikan, saat ini jumlah pekerja informal yang mengikuti program jaminan sosial sebanyak 25 ribu orang. Jumlah tersebut bertambah sekitar lima ribu peserta dari tahun sebelumnya.
"Tapi masih banyak masyarakat yang tidak menjadi peserta, salah satunya perangkat desa," katanya.
Padahal, syarat menjadi peserta sangat mudah dan murah. Di mana iuran bulanannya hanya senilai Rp 16.800. Jika peserta mengalami kecelakaan kerja bahkan sampai meninggal dunia, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan. Sekarang ada empat BPJS Ketenagakerjaan yang bisa diikuti, yakni keselamatan kerja, pensiun, kematian dan jaminan hari tua.
"Jika peserta mengikuti keempat program sekaligus, iuran perbulannya hanya Rp 124 ribu," kata Triyono. Namun jika hanya mendaftar untuk jaminan kecelakaan kerja, iuran yang diberikan setiap bulan hanya Rp16.800.
Triyono menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan sinergi dengan kepala daerah untuk mengedukasi kepada pekerja sektor informal di DIY mengenai pentingnya keikutsertaan BPJS.Salah satunya dengan menyasar perangkat desa.
Selain kepesertaan, pihak BPJS juga akan bekerjasama dengan pemerintah desa dengan mendirikan outlet BPJS TK. Di mana outlet tersebut dapat melayani pembayaran iuran, menerima keluhan dan membantu proses pembayaran klaim.
Outlet tersebut juga dapat memberikan edukasi layanan kepada peserta dan calon peserta program baik jaminan kecelakaan kerja maupun jaminan kematian.
Saat ini BPJS sudah bekerjasama dengan dua desa di Sleman, yaitu Tamanan Bantul dan Tamanmartani Sleman.
Pada semester pertama tahun ini, BPJS telah menambah kerjasama dengan lima Pemdes. Adapun target sampai akhir tahun yakni kerjasama dengan 10 Pemdes.